Putin Meradang! Siapkan Rudal Nuklir, Merasa Dimusuhi NATO dan Diblokir Ekonominya

senjata rudal nuklir milik rusia foto voi

EDITOR.ID, Jakarta,- Invasi militer Rusia ke Ukraina dengan memborbardir negeri ini dengan puluhan rudal membuat negara-negara di Eropa utamanya NATO bereaksi keras. Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia dengan memblokir semua akses. NATO juga memerintahkan ribuan tentara dan jet tempurnya dalam posisi siaga.

Sikap negara-negara Uni Eropa dan NATO yang mendukung Ukraina ini dibaca Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai tafsir NATO ingin “mengajak perang” dengan negaranya. Putin pun marah dan akan membalas dengan menyiapkan armada rudal dan bom nuklirnya untuk digunakan dalam posisi siap tempur.

Putin Perintahkan Divisi Rudal Nuklir? Bersiaga Tempur

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah siaran video mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan divisi pasukan rudal nuklirnya dalam posisi siaga tempur.

Perintah menyiapkan senjata nuklir dari Putin keluar pada pertemuan antara presiden, menteri pertahanan, Sergei Shoigu dan kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia, Valery Gerasimov.

?Pejabat senior dari negara-negara NATO terkemuka juga mengizinkan pernyataan perang terhadap negara kita, oleh karena itu saya memerintahkan menteri pertahanan dan kepala staf umum (angkatan bersenjata Rusia) untuk mentransfer pasukan pertahanan nuklir ke mode khusus untuk tugas tempur,? kata Putin dalam komentar yang disiarkan televisi.

“Negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, tetapi para pejabat tinggi dari anggota NATO terkemuka telah membuat pernyataan perang atas negara kita,” katanya.

Sekjen NATO, Jens Stoltenberg mengatakan itu adalah retorika yang berbahaya karena perilaku yang tidak bertanggung jawab.

?Putin telah mengatakan kepada negara-negara asing untuk tidak ikut campur dalam invasinya ke Ukraina, dengan mengatakan langkah itu dapat menyebabkan “konsekuensi yang belum pernah mereka lihat,? kata Jens.

Sebagaimana diketahui serangan Putin ke Ukraina membuat Uni Eropa pun juga mengumumkan langkah-langkah baru yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow. Negara Uni Eropa menjatuhkan sanksi memblokade perdagangan Rusia dan akses baik pelabuhan maupun udara.

Sementara serangan Putin di Ukraina telah gagal menghasilkan kemenangan cepat yang diperkirakannya, tetapi malah mengumpulkan tanggapan negara Barat bersama yang berpotensi menghancurkan ekonomi Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengumumkan bahwa delegasi dari Kyiv akan bertemu dengan pejabat Rusia tanpa prasyarat di perbatasan negaranya dengan Belarusia. Akan tetapi tidak jelas bahwa Putin siap untuk mengadakan pembicaraan yang tidak melibatkan pemenuhan tuntutannya atas Ukraina.

“Saya tidak terlalu percaya dengan hasil pertemuan ini, Tetapi biarkan mereka (tim diplomat negosiasi,red) mencoba, sehingga nantinya tidak ada satu pun warga Ukraina yang ragu bahwa saya, sebagai presiden, mencoba menghentikan perang,” kata Zelenskiy seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (28/2/2022).

Dengan tidak adanya terobosan militer yang cepat, Putin mengisyaratkan bahwa dia siap untuk meningkatkan serangannya di Ukraina, sambil mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan secara eksplisit mengacungkan senjata nuklir Rusia dalam upaya untuk mencegah dukungan Barat untuk Ukraina.

Negara Eropa Blokir Rusia

Melansir dari The Guardian, Uni Eropa mengumumkan akan mendanai pasokan senjata ke angkatan bersenjata Ukraina, memblokir wilayah udara Eropa untuk semua pesawat Rusia termasuk jet pribadi oligarki, dan melarang saluran propaganda Kremlin RT, dan kantor beritanya, Sputnik.

Perusahaan minyak nomor satu dunia BP mengumumkan akan melepaskan hampir 20 persen sahamnya di perusahaan minyak Rusia Rosneft, sedangkan Turki menyatakan bahwa mereka akan menutup selat Bosphorus dan Dardanelles untuk angkatan laut Rusia, menghentikan kapal-kapalnya yang bergerak antara Mediterania dan Laut Hitam.

Swedia akan mengirimkan bantuan militer ke Ukraina, termasuk senjata anti-tank, helm dan pelindung tubuh, kata perdana menterinya, Magdalena Andersson, Minggu.

Rusia Mulai Kewalahan

Rusia sendiri telah kewalahan menghadapi perlawanan Ukraina. Hingga hari kelima serangan invansi militer Rusia ke Ukraina belum membuahkan hasil. Ukraina tetap belum bisa dikuasai penuh bahkan tentara Ukraina secara heroik melakukan perlawanan.

Akibatnya justru tank, kendaraan lapis baja dan tentara Rusia babak belur dibuatnya.

Vladimir Putin kehabisan akal menghadapi perlawanan Ukraina. Putin pun konon akan menggunakan senjata pamungkasnya. Putin memerintahkan militernya untuk menempatkan pasukan pertahanan nuklir Rusia dalam siaga tinggi.

Perintah Putin agar Rusia menyiapkan bom nuklir sebagai sinyal terbaru bahwa dia siap untuk menggunakan tingkat paling ekstrim untuk mencapai kemenangan di Ukraina secepatnya.

Menanggapi hal itu, AS menuduh Putin melakukan eskalasi yang “benar-benar tidak dapat diterima” dan menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung Ukraina dan akan menjatuhkan tindakan hukuman terhadap Rusia. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: