Madiun, EDITOR.ID,- Bencana alam hujan deras disertai angin kencang mengaduk-aduk Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis petang (8/9/2022). Dilaporkan, sedikitnya 70 rumah warga mengalami kerusakan berat dan ringan.
Kecuali pemukiman warga, puting beliung bercampur hujan itu, juga menerjang fasilitas umum. Sebuah mushola hancur. Beberapa jaringan listrik dan telepon terputus, akibat tiang penyangganya roboh.
Bukan cuma itu. Amukan angin kencang juga memporak porandakan beberapa unit sepeda motor. Puluhan pohon peneduh jalan ukuran besar dan kecil, bertumbangan.
Bahkan seorang pengendara sepeda motor yang tengah melintas di jalan ra ya, terlempar tak kuasa menahan deraan hujan angin itu.
Pepohonan besar yang tumbang melintang jalan, mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas. Antrian macet menumpuk selama beberapa saat dalam kondisi masih hujan.
Bencana alam itu terjadi di wilayah Kecamatan Mejayan dan Saradan. Dua desa yang berada di dua kecamatan itu menjadi sasaran, masing-masing Desa Kaligunting dan Desa Sidorejo.
“Disini kurang lebih ada 50 rumah yang rusak. Rusak parah sampai roboh ada 5 rumah. Mushola dan sepeda motor juga terlempar angin”, jelas Sholeh, warga Desa Kaligunting, kepada jurnalis.
Puluhan rumah rusak berat dan ringan juga terjadi di Desa Sidorejo. Di lokasi itu pepohonan yang tumbang menimpa jaringan listrik dan telepon.
Tim gabungan penanggulangan bencana alam setempat meluncur di lokasi kejadian. Melakukan pendataan jumlah kerusakan rumah, fasilitas umum, kemungkinan adanya korban jiwa, luka dan lainnya.
Sementara tim Tagana dan BPBD setempat langsung melakukan pembersihan puluhan pohon tumbang yang mengganggu lalu lintas.
“Pepohonan yang mengganggu lalu lintas jalan sudah aman. Arus lalu lintas sudah lancar kembali”, tutur Winarto, personel Tagana.
Tidak ada laporan timbulnya korban jiwa dalam insiden ini. Aparat terkait setempat hingga saat ini masih melakukan koordinasi dan pendataan berbagai hal terkait bencana itu. (fin)