EDITOR.ID, Jember,- Dianggap tidak transparan dalam pengadaan proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, puluhan pengusaha jasa konstruksi mendatangi kantor Dinas Pendidikan untuk meminta penjelasan terkait pengadaan proyek di dinas tersebut.
Sebelumnya sejumlah rekanan pernah mendatangi kantor Dinas pendidikan untuk menanyakan hal yang sama kepada kepala dinas, Bambang H. Namun sayang mereka tidak berhasil menemuinya.
Usaha mereka kali ini tidak sia-sia, setelah menunggu lama, akhirnya Bambang keluar dari ruangan dan segera dikerubuti rekanan. Namun sayangnya, Kepala Diknas tidak berkomentar, hanya diam sambil berlalu menuju mobilnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan para rekanan, mereka terus menanyakan kepada Bambang terkait transparansi pengadaan proyek di dinas yang ia pimpin. Namun lagi-lagi Kepala Dinas tidak banyak komentar dan langsung masuk ke dalam mobil.
Sugeng, salah seorang rekanan yang ikut mendatangi kantor diknas kepada media via telpon genggam mengungkapkan, banyak rekanan yang kecewa dengan sikap pihak Dinas pendidikan terkait masalah pelaksana proyek yang terkesan saling lempar tangan.
“Pak Bambang bilang bahwa proses pembagian proyek di dinas pendidikan diatur oleh PPK, namun sayangnya PPK dinas Pendidikan saat ditanya rekanan mengakui bahwa semua kebijakan ada di kepala dinas,” tandasnya.
Saat dikejar pertanyaan seputar pemerataan pembagian proyek di dinas yang dianggap tidak transparan, Bambang langsung pergi dengan alasan masih hearing dengan dewan.
Pernyataan senada juga disampaikan Jay Rohmadi, kepada media dirinya menjelaskan,ada dugaan monopoli pembagian proyek di Dinas Penddikan yang diduga dibagikan kepada orang tertentu. Sebab dari informasi yang berkembang menyebutkan ploting pengadaan proyek di dinas pendidikan sudah diatur.
“Seharusnya dinas pendidikan transparan dalam proses pengadaan proyek di dinas tersebut, namun kenyataannya ada dugaan dimonopoli oleh segelintir orang saja,” ungkapnya.
Pengadaan proyek penunjukan langsung di dinas pendidikan sendiri hingga kini belum ada kejelasan apakah sudah dilaksanakan apa belum, namun dari informasi sejumlah pihak menyebutkan, paket pekerjaan sudah dibagikan kepada penerima yang hingga kini tidak jelas siapa yang mendapatkan paket tersebut. (AH)