EDITOR.ID, Jakarta,- Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menilai pernyataan Presiden Joko Widodo pada saat pertemuan dengan relawan di Sentul, Bogor, dipelintir oleh lawan politik. Menurut Antoni, pernyataan Jokowi dipotong dan dicabut dari konteksnya.
“Jadi, yang ditampilkan di publik seolah-oleh Pak Jokowi memprovokasi agar terjadi benturan di akar rumput. Ini adalah kombinasi antara fitnah kejam, interpretasi yang serampangan, dan moralità s yang rendah dari lawan politik,” ujar Antoni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (5/8/2018).
Antoni pun menguntip pernyataan lengkap Jokowi saat pertemuan tersebut. Pernyataan Jokowi berbunyi: â€Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani, tapi jangan ngajak lho. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut.â€
“Pernyataan Jokowi justru menegaskan agar relawan Pak Jokowi dalam kampanye mesti jangan saling mencela dan menjelekkan,” ungkap mantan Ketum Ikatan Remaja Muhammadiyah ini.
Melalui pernyataan tersebut, kata dia, Jokowi dengan tegas melarang para pendukungnya untuk mengambil inisiatif melakukan tindak kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Namun sebagai bentuk defensif, mempertahankan diri. Bila ada yang melakukan kekerasan, pendukung Jokowi harus berani melawan. Tapi, sekali lagi, sifatnya defensif bukan ofensif,” tandas dia.
“Jadi, tidak benar Pak Jokowi menganjurkan pendukungnya untuk berkelahi dengan pendukung lain. Sekali lagi, di tahun politik ini, jangan main fitnah dengan memelintir pernyataan yang membuat gaduh masyarakat.”
Sebagaimana diketahui, dalam acara rapat umum dengan relawan di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jokowi menyampaikan pesan supaya para relawan tidak perlu mencari musuh dalam masa kampanye. Namun, harus berani menghadapi orang yang mau berantem.
“Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani,” kata Presiden Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (4/8/2018).
Seruan itu pun disambut riuh tepuk tangan dan teriakan puluhan ribu relawan yang hadir.
“Jangan ngajak. Kalau diajak?” tanya Jokowi ke relawan. “Berantem!” balas para relawan.
Dalam Rapat Umum Relawan Jokowi (RURJ) yang digelar di lapangan Parkir Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Kabupaten Bogor, Sabtu, 4 Agustus 2018 dipadati ribuan massa. Mereka menyatakan siap mengawal Jokowi untuk memimpin Indonesia untuk yang kedua kalinya. (tim)