PSI Bongkar Lagi Anggaran Aneh, Uang Rakyat Mau Dikadalin

EDITOR.ID Jakarta,- Tak rugi rakyat Jakarta memilih Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Setelah dipilih rakyat, delapan ksatria anggota Dewan PSI Jakarta langsung tancap gas menunjukkan tajinya. Gebrakan demi gebrakan dilakukan untuk membela dan menyelamatkan uang rakyat dari para koruptor yang haus uang haram.

Setelah berhasil menangkap basah “usaha percobaan manipulasi” berkedok uang lem sebesar Rp 82 Miliar, yang akhirnya menghilang setelah ketahuan. Kader PSI kembali membongkar anggaran aneh di Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

Kali ini anggarannya juga cukup aneh dan menggelikan. Dinas Pendidikan mengusulkan dalam pos Anggaran DKI 2020, yakni pengadaan pulpen senilai Rp 124 miliar. Wow fantastis.

Adalah anggota DPRD Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana yang terus getol mengkritisi dan mengawasi ketat keganjilan anggaran Pemprov DKI Jakarta terkait usulan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020.

Sebelumnya, William menyoroti anggaran Lem Aibon sebesar Rp82 miliar, kini anggota DPRD DKI Jakarta termuda itu menyoroti anggaran pengadaan pulpen sebesar Rp124 miliar dan pengadaan komputer senilai Rp121 miliar.

Anak muda ini mengungkapkan, ada kejanggalan dalam usulan anggaran pengadaan pulpen oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, yang masuk dalam program belanja alat tulis kantor 2020. Yakni pengadaan ballpoint (pulpen) sebesar Rp 124 miliar.

“Fraksi PSI Jakarta menemukan usulan anggaran pengadaan ballpoint sebesar 124 miliar Rupiah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur,” beber William di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10/2019).

“Itu baru sebagian saja, masih ada puluhan lainnya yang akan kami tanyakan satu-satu,” sambung William.

Anggota Dewan Dapil Jakarta Barat ini mengatakan bahwa usulan anggaran itu mereka dapat saat mengakses apbd.jakarta.go.id. Namun, belakangan situs tersebut tidak lagi menampilkan usulan anggaran di tahun 2020.

Hasil tangkap layar dari website apbd.jakarta.go.id yang diperoleh PSI tertuliskan jenis ballpoint yang digunakan yakni pen drawing. Rencananya ballpoint tersebut diperuntukkan 98 ribu pegawai.

Dalam data itu juga dituliskan setiap bulan pegawai mendapatkan satu buah ballpoint dengan harga satuan Rp 105.000 selama setahun.

William menyatakan data tersebut didapatkannya sebelum website anggaran milik Pemprov DKI Jakarta diturunkan pada 11 Oktober 2019.

“RKPD sempat diunggah 11 Oktober siang, sore langsung di take down. Tapi masih ada di history ternyata link RKPD masih bisa diakses,” kata Anggota Fraksi PSI DPRD DKI yang cerdas ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: