Jakarta, EDITOR.ID,- Bangsa Indonesia mendapat kado istimewa dari kalangan industri hulu migas tepat pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI yang ke-78. Yakni dengan telah selesainya pekerjaan comissioning dan konstruksi gas dari sumur Wiriagar Deep A, masuk ke sistem Tangguh Train 3. Proyek ini mampu diselesaikan tepat pada tanggal 17 Agustus 2023.
Hal ini menandai tonggak pencapaian baru Proyek Strategis Nasional (PSN) Hulu Migas Tangguh Train 3, proyek hulu migas yang menjadi kebanggaan bangsa.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa setelah di bulan Juli 2023 proyek Tangguh Train 3 menyelesaikan konstruksi dan commissioning, maka kemarin (16/8/2023) gas dari sumur Wiriagar Deep A telah masuk ke sistem Tangguh Train 3.
Milestone selanjutnya adalah ditargetkan first drop LNG akan terjadi di September 2023.
Menurut Dwi Soetjipto, hari ini, saat seluruh insan industri hulu migas memperingati dan merayakan Kemerdekaan di seluruh wilayah Indonesia. “Dan pada hari ini pula telah dilakukan loading kargo LNG dari Train 1 dan Train 2 melalui Jetty-2, yang merupakan bagian dari lingkup proyek Train 3,” ujar Dwi dalam arahan pada upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan ke-78 RI di Jakarta, Kamis (17/8/2023)
“Ini menjadi kado yang membanggakan industri hulu migas bagi bangsa Indonesia di perayaan kemerdekaan yang sama-sama kita rayakan hari ini”, imbuhnya.
Lebih lanjut Dwi menyampaikan perjalanan proyek Tangguh Train 3 telah memberikan dampak positif dan manfaat ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi dalam menggerakan perekonomian daerah.
Pada puncak proyek Train 3 memobilisasi sekitar 13.500 pekerja dengan mayoritas pekerja adalah anak bangsa serta melibatkan pekerja lokal masyarakat Papua dalam jumlah yang sangat besar.
Dwi menambahkan bahwa dalam kapasitas operasi optimal, Train 3 akan meningkatkan produksi LNG Tangguh sebanyak 50% menjadi 11.4 metrix ton per annum (MTPA). Produksi gas Train 3 diprioritaskan untuk domestik.
“Sehingga dapat dipastikan kebutuhan gas domestik dapat terpenuhi secara keseluruhan serta menjadi salah satu tulang punggung dalam perjuangan industri hulu migas dalam mencapai target jangka panjang di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD),” ujar Dwi Soetjipto.
Tantangan yang dihadapi industri hulu migas masih membentang, namun semua Insan industri hulu migas telah memiliki komitmen yang kuat dan semangat perjuangan sebagaimana yang dicontohkan para pahlawan ketika merebut dan mempertahankan kemerdekaan.