Protes Pesta Ultah Khofifah, Publik Dianggap Bikin Gaduh dan Tak Masuk Akal

reaksi masyarakat atas pesta ulang tahun khofifah dituding sebagai kegaduhan dan hal yang tidak masuk akal

EDITOR.ID ? Surabaya, Menanggapi reaksi masyarakat terkait pesta ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jatim menyatakan bahwa reaksi masyarakat itu sebagai kegaduhan, dan menyatakan bahwa langkah yang yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat dianggap sebagai hal yang tak masuk akal

Hal ini disampaikan oleh Ketua PWPM Jatim Dikky Syadqomullah saat pembukaan Rapat Pimpinan Wilayah I Pemuda Muhammadiyah Jatim di aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Sabtu (29/5/2021).

Dikky mengatakan, menjadi sebuah tindakan yang tidak masuk akal jika ada masyarakat yang bereaksi pada pesta perayaan ulang tahun Gubernur, dan Dikky sebagaimana dikutip dari DutaMasyarakat, menyebutnya sebagai upaya kriminalisasi terhadap Gubernur Khofifah.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan, sinergitas di antara seluruh elemen strategis harus terus dimaksimalkan dengan berbagai pendekatan.

Sebagaimana diketahui, pesta perayaan ulang tahun Khofifah yang diselenggarakan di gedung negara Grahadi Surabaya menuai polemik di masyarakat.

Diantaranya, seperti yang disampaikan oleh anggota Komisi E DPRD Jatim, Hari Putri Lestari, bahwa pesta ulang tahun Khofifah ini selain menimbulkan kecemburuan karena warga masyarakat yang lain tidak bisa melaksanakan acara dengan bebas, ada pembatasan, penyekatan mudik dll, apalagi juga telah ada larangan dari pemerintah pusat agar kepala daerah dan pejabat publik tidak melaksanakan open house. Open house saja diminta untuk tidak dilakukan, kok ini malah ada pesta perayaan ulang tahun.

Selain itu Lestari juga mempertanyakan dana untuk pesta ulang tahun itu bersal dari mana. Apakah berasal dari APBD atau sumbangan perorangan. Jika dari APBD akan dipertanyakan, jika dari perorangan, itu bisa masuk gratifikasi.

Seknas Jokowi Jatim juga menanggapi bahwa bantahan Khofifah ini malah menunjukan bahwa ada pejabat membuat aturan tentang protokol kesehatan tapi dilanggar sendiri, karena jelas dalam video perayaan ulang tahun Khofifah itu ada kerumunan massa.

Menurut Sapto Raharjanto ketua Seknas Jokowi Jatim, logikanya kalau acara ini digelar dengan spontan, kenapa diadakan di gedung negara grahadi, yang jelas jelas memiliki standart protokol kenegaraan. Apalagi acara tersebut dilaksanakan di bagian rumah dinas Gubernur, sulit dipercaya jika Gubernur menyatakan bahwa tidak tahu acara tersebut dimana persiapan sudah dilakukan sedemikian rupa.

Sapto menyatakan bahwa di masa situasi pandemi dimana masyarakat hidup dalam kondisi prihatin baik dari sisi ekonomi mau kesehatan, harusnya pemimpin memberi contoh yang baik, seperti tidak menggelar pesta ulang tahun seperti itu, apalagi di tengah situasi pandemi covid 19 ini, dimana pemerintah tegas melarang adanya kerumunan massa, tapi kenapa Gubernur Jatim memberi contoh yang kurang bagus seperti ini.

Bahkan tokoh muda Nahdlatul Ulama Zahrul Azhar Asumta atau yang akrab dipanggil Gus Hans menyatakan bahwa jika tidak ada tindakan atas terjadinya kerumunan pada pesta ulang tahun Gubernur Khofifah di Gedung Grahadi, maka hal itu bisa membuat masyarakat antipati pada himbauan pemerintah agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

Pesta ulang tahun Khofifah tersebut juga dilaporkan oleh masyarakat ke Polda Jatim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: