Presiden Tiongkok Telepon Jokowi Malam-Malam, Ada Apa?

Dari data otoritas kesehatan Tiongkok (NHC), Kamis (6/2/2020) pagi, tercatat angka kesembuhan wabah penyakit pneumonia yang diakibatkan oleh paparan virus corona di sana sudah mencapai angka 1.020 orang yang boleh meninggalkan rumah sakit.

Angka kesembuhan itu jauh melampaui angka kematian yang mencapai 493 orang. Meskipun demikian masih ada 3.219 orang lagi yang saat ini dalam kondisi kritis setelah terinfeksi virus jenis baru 2019-nCoV tersebut.

Jumlah orang yang positif mengidap 2019-nCoV juga telah mencapai 24.447, sedang yang berstatus terduga sebanyak 23.260 orang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara sahabat, termasuk Indonesia yang telah membantu menanggulangi virus mematikan itu.

Menurut dia, 21 negara tersebut memberikan kontribusi nyata dengan menyumbangkan peralatan medis kepada Tiongkok.

“Sejauh ini ada 21 negara yang telah membantu kami, yakni Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Kazakhstan, Pakistan, Jerman, Inggris, Prancis, Hungaria, Belarusia, Turki, Iran, Uni Emirat Arab, Aljazair, Mesir, Australia, Selandia Baru, Trinidad and Tobago, dan UNICEF,” sebut diplomat perempuan itu.

Seperti diketahui, Indonesia telah mengirimkan bantuan ke Tiongkok berupa masker dan peralatan medis lainnya

“Sumbangan itu bentuk belas kasih sayang mereka kepada kami yang sangat mendalam. Antarteman saling membutuhkan. Saya ingin mengucapkan teriima kasih kepada semua,” katanya.

Sebelumnya, Indonesia telah mengirimkan beberapa masker dan alat kesehatan lainnya kepada Tiongkok.

Bantuan itu ada yang dikirimkan melalui pesawat Garuda Indonesia ke Beijing dan ada pula yang dibawa langsung pesawat Batik Air saat menjemput 238 warga negara Indonesia dari lokasi episentrum wabah 2019-nCoV Wuhan, Provinsi Hubei, pada Sabtu (1/2/2020).

China Kecam Amerika

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok mengecam Amerika Serikat karena tidak berkontribusi sama sekali dalam penanganan virus corona. Beijing menilai Negeri Paman Sam tersebut hanya menimbulkan kepanikan dengan mengevakuasi warga dan menerbitkan larangan perjalanan.

“Negeri-negeri sangat maju seperti AS dengan kemampuan dan fasilitas pencegahan epidemi yang kuatlah yang memulai memberlakukan pembatasan berlebihan yang bertentangan dengan anjuran WHO,” kata Hua pada Senin (3/2/2020). (antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: