Presiden Jokowi saat meninjau KRI Usman Harun 359 dan KRI Karel Satsuit Tubun 356 yang siaga di Pangkalan TNI Angkatan Laut Terpadu Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1). Foto: BPMI Setpres
EDITOR.ID, Riau,- Ditengah memanasnya perairan Natuna saat Kapal Penjaga Laut Cina (Cost Guard Cina) menerobos batas perairan Indonesia dan berhadapan dengan Kapal Perang RI, Presiden Joko Widodo dengan santainya justru mendatangi lokasi yang menjadi ketegangan Indonesia dengan Cina.
Disana Presiden Joko Widodo menemui ratusan Nelayan, Rabu (8/1/2020).
Dihadapan ratusan nelayan Presiden menyatakan pemerintah akan menjadikan Natuna sebagai salah satu pasar dan lumbung ikan terbesar di Indonesia. Untuk itu Presiden mengundang nelayan agar memanfaatkan fasilitas yang dibuat pemerintah di Natuna.
Fasilitas itu adalah menjadikan Natuna sebagai salah satu pasar Ikan terbesar di Indonesia atau dinamakan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa.
Pasar tersebut dibangun di Selat Lampa Natuna, Kabupaten Natuna. Pelabuhan Perikanan terbesar ini akan sangat bermanfaat bagi nelayan setempat. Kedatangan Jokowi ke lokasi itu untuk memastikan SKPT yang telah beroperasi setelah empat tahun masa pembangunan, dirasakan manfaatnya oleh para nelayan.
Jokowi Ajak Nelayan Cari Ikan di Natuna
Bahkan SKPT itu menjadi pusat ekonomi baru, utamanya untuk sektor kelautan dan perikanan, di Natuna.
“Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah ingin agar sumber daya alam laut kita di Natuna dan sekitarnya ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk rakyat di sini,” kata Jokowi.
SKPT Selat Lampa mulai beroperasi pada Oktober 2019 lalu. Para nelayan setempat diharapkan dapat mengelola fasilitas tersebut dengan baik dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi optimalisasi potensi perikanan di daerah setempat.
“Jangan sampai bangunan yang saya lihat sangat baik seperti ini tidak memberi manfaat pada nelayan,” ujarnya.