EDITOR.ID, Jakarta,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat mendukung penyelenggaraan pertemuan dan pelatihan NGO anti narkoba atau IFNGO Workshop ke 24, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta 26-29 November 2019. Meski berhalangan membuka acara ini karena sedang berada di Korea Selatan, namun Presiden Jokowi menyempatkan mengirim karangan bunga ke tempat acara.
Dukungan juga datang dari berbagai lembaga melalui kiriman karangan bunga. Diantaranya dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan sejumlah pejabat pemerintah dan negara.
“Bapak Presiden mengirim karangan bunga sebagai ucapan Selamat atas penyelenggaraan acara Workshop IFNGO anti narkoba yang ke-24 ini,” tutur Wakil Ketua Panitia Acara Asri Hadi di sela-sela Jumpa Pers Workshop IFNGO 24th, Drugs Demand Reductions.
Sementara itu dalam jumpa pers Workshop IFNGO 24th, Presiden IFNGO Augusto Noguiera menyatakan bahwa tujuan dari workshop ini, agar masyarakat umum dan warga anti madat membentuk noble citizen, warga negara utama.
Menurut Augusto Noguiera, harus ada satu kesamaan pandangan untuk sama-sama memberantas peredaran narkoba. Presiden IFNGO ini juga mengapresiasi jurnalis yang komit sebagai warga utama.
Jika jurnalis menjadi komunitas berprestasi tanpa narkoba dan memberi edukasi kepada masyarakat umum untuk mencegah bahaya narkoba.
“Kami dorong dan kiranya bisa viral, menjadi sebuah gerakan kesadaran akan bahaya narkoba di semua lini kehidupan kita,†demikian Augusto yang mengaku terus mensosialisasikan bahaya narkoba melalui seminar dan workshop serta menjalin kerjasama dengan media massa.
Sementara itu Wakil Ketua Panitia Acara IFNGO 24th Workshop ASEAN Asri Hadi mengatakan kegiatan workshop ini akan menjadi ajang bagi para NGO di negara-negara ASEAN untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam mencegah dan memerangi bahaya narkoba
Menurut Asri Hadi, sebagai tuan rumah dari pertemuan NGO anti narkoba, Indonesia menampilkan Kepala BNN Heru Wijanarko dan Mantan Kepala BNN Pertama Komjen Ahwil Loethan yang memiliki pengalaman panjang dalam menganatomi beberapa faktor penyebab seseorang mengalami kecanduan narkoba dan jaringan narkoba yang bertumbuh di kantong-kantong daerah rawan narkoba
.
“Kami berharap dari hasil Workshop ini akan menghasilkan banyak rekomendasi mengenai pentingnya mencegah dan menangani masalah narkoba,” papar dosen senior IPDN ini.
Para praktisi gerakan anti narkoba terus berusaha membangun kebersamaan antar negara di Asean untuk terus mempersempit ruang gerak bagi para bandar narkoba dan mafia narkoba.