EDITOR.ID, Mataram, – Aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) melakukan penggerebekan jaringan narkoba jenis sabu-sabu di salah satu destinasi pariwisata andalan yang berada di Kabupaten Lombok Utara, yakni di Gili Trawangan.
Dalam penggerebekkan yang dipimpin oleh Dirresnarkoba Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, Jumat, sindikat dari jaringan bandar narkoba kelas kakap di kawasan wisata itu berhasil ditangkap.
“Yang berhasil kami tangkap baru pengedarnya, sepasang suami istri dan dua anak buahnya,” ujar Helmi, di Mataram, Jumat (19/3) sore.
Pasangan suami istri yang diduga berperan sebagai kaki tangan bandar sabu-sabu penguasa narkoba untuk kawasan wisata di Pulau Lombok itu berinisial UJ dan istrinya DI.
Keduanya ditangkap dalam penggerebekkan Jumat dini hari, di rumah kontrakannya yang berada di Gili Trawangan.
“Saat tim kami masuk ke TKP, pelaku UJ bersama istrinya sempat berupaya menghilangkan barang bukti ke dalam kloset,” katanya sebagaimana dilansir dari Antara.
Namun, berkat kelihaian anggota tim gabungan Ditresnarkoba Polda NTB bersama Batalion A Satbrimob Polda NTB di bawah kendali AKBP Denny Tompunuh, barang bukti narkoba berhasil disita.
Ada sebanyak lima paket sabu-sabu yang disita. Dua paket ditemukan di dekat dapur, dua paket di lantai kamar mandi, dan satu paket lagi di dalam kloset.
Selain itu, ada juga barang bukti yang menguatkan keduanya sebagai pengedar, yakni bundelan klip plastik bening dan timbangan elektrik.
“Termasuk jejak digital yang ada di handphone. Dalam percakapannya ada komunikasi transaksi jual beli sabu-sabu,” katanya lagi.
Usai keduanya ditangkap bersama barang bukti narkoba ke Mapolda NTB, tim gabungan mendapat informasi penting hingga Helmi memutuskan agar kembali dilakukan pengembangan ke kawasan wisata Gili Trawangan.
Informasi tersebut, ujar Helmi, terkait keberadaan bandar sabu-sabu kelas kakap yang disebutnya berinisial M.
Namun hingga sore, tim gabungan tak kunjung mendapatkan jejak M di Gili Trawangan, melainkan hanya berhasil menangkap dua anak buah lainnya yang berinisial DK dan RF.
Keduanya, menurut Helmi, ditangkap di sekitar TKP pertama tempat penggerebekan JU bersama istrinya.
“Jadi mereka berempat ini masih satu jaringan di bawah M,” tandasnya.
Meskipun belum menemukan keberadaan M, namun Helmi tidak “patah arang”. Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan henti memerangi peredaran narkoba dalam hal ini akan terus memburu M yang menjadi target Polda NTB selanjutnya.