“Jadi kalau kasus yang pejabat pajak ini, kita bilang profilnya nggak match, dia eselon III dan kalau di announcement dilihat detail isinya gitu kan banyaknya aset ya, aset diem,” sambungnya.
Pahala menerangkan KPK belum melihat dan memeriksa secara detail harta kekayaan Rafael. Kendati demikian, kata Pahala, pihaknya akan mengecek ke BPN soal sertifikat tanah apa saja yang milik Rafael.
“Nah kita belum lihat lagi secara detail atau belum periksa sebenarnya yang pertama, apakah masih ada lagi aset yang lain. Kalau orang yang hobi aset biasanya ada aset lain dan kita mau cek ke BPN, baik nama dia, nama anak istri atau mungkin di atas namakan orang lain di kartu keluarganya,” kata Pahala.
Pahala mengatakan besar atau tidaknya harta Rafael itu sejatinya tidak penting. Yang penting saat ini adanya ketidaksesuaian antara harta dan profilnya pejabat pajak eselon III itu.
“Jadi komentar saya untuk Rp 50 miliar ya, kalau gede nggak gede nggak penting, tapi yang penting profilnya sementara ini belum nyambung,” kata Pahala.
Polisi menyebut penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy bermula dari adanya aduan dari seorang perempuan yang juga teman dari Mario Dandy berinisial A alias AG. Usut punya usut, ternyata A berada di lokasi saat Mario Dandy menganiaya David.
Penganiayaan terjadi di depan rumah temannya David di Pesanggarahan, Jakarta Seltan. A sendiri diketahui merupakan pacar Mario Dandy dan mantan David. A memancing David dengan ala-ala ingin mengembalikan kartu pelajarnya. A menghampiri David bersama Mario dan Shane, yang kini juga sudah menjadi tersangka.
Ternyata, saat penganiayaan, A berada di mobil Rubicon tersebut.
“Di depan rumahnya korban (David), saksi A menghubungi korban, kemudian korban tidak mau keluar. Kemudian tersangka berkomunikasi dengan korban, akhirnya korban keluar mengarah ke sebelah rumah dari bapak R (ayah dari teman David),” ucap Kapolres Metro Jaksel Kombes Ade Ary Syam Idradi.
David lalu menemui Mario Dandy dan terjadilah cekcok. Setelah itu, terjadi penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap David.
“Sampai di belakang mobil tersangka, terjadi keributan. Tersangka mengkonfirmasi apakah benar terjadi perbuatan tidak baik kepada saksi A, terjadi perdebatan akhirnya terjadi peristiwa kekerasan terhadap anak dengan cara pelaku menendang kaki korban, sehingga korban terjatuh,” bebernya.
Rubicon Pakai Pelat Bodong
Mario Dandy Satrio memakai Rubicon bernopol B-120-DEN saat mengeroyok anak pengurus pusat GP Ansor. Belakangan diketahui nopol tersebut ternyata bodong.