Plh Sekda Jatim Ingatkan Warga Soal Potensi Kerumunan Lebaran Ketupat

screenshot 2021 05 22 11 14 34 259 com.whatsapp

EDITOR.ID, Surabaya, – Pasca perayaan Lebaran Idul Fitri, masyarakat diharapkan lebih disiplin karena penanganan Covid-19 sebelum Idul Fitri mencapai angka yang cukup membanggakan dengan dilakukannya penyekatan dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)-Mikro.

?Mudah-mudahan ke depan setelah perayaan Idul Fitri hingga ketupatan, masyarakat lebih disiplin dengan dikoordinasi masing-masing satgas,? demikian dikatakan Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Djahjono, saat rapat evaluasi pelaksanaan PPKM Mikro, Jumat (21/5).

Lebih Lanjut dikatakannya, antisipasi dilakukan karena adanya potensi kerumunan sampai hari raya ketupat sampai hari minggu.

Dilakukan pengawasan di area yang memiliki potensi kerumunan seperti pasar kaget, tradisi larung laut, dan karena masih di bulan syawal akan banyak adanya acara hajatan atau nikahan, selanjutnya adalah pada objek wisata yang masih ramai kedepannya agar terus diawasi.

?Antisipasi arus balik yang daerahnya memiliki bandara, stasiun, KA, pelabuhan dan terminal bus. Yang terakhir adalah antisipasi kepulangan para santri di ponpes-ponpes pada 15 syawal,? tambahnya.

Ketua Tim Tracing Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, Dr Kohar Hari Santoso, mengatakan, kasus baru hari ini di Jawa Timur sebanyak 25 persen. Kasus konfirmasi bertambah sebanyak 259 orang, sembuh bertambah 243 orang, dan yang meninggal bertambah 21 orang.

Sementara update zonasi Covid-19 Jawa Timur, tidak adanya zona merah, 21 kabupaten berzona orange, 17 kabupaten berzona kuning. Tren kasus Covid-19 di Jawa Timur terkonfirmasi perbulan Januari 2021 aalah 6.853 dan tersuspek 5.580.

Ditambahkannya, progress vaksinasi Indonesia, sejauh ini Jawa Timur menjadi contoh bagi kebanyakan daerah di Indonesia karena pertanggal 20 Mei 2021 adalah mencapai total masyarakat yang divaksin perprovinsi 2,284.428 orang.

Dikatakannya, banyak varian baru virus Covid menjadi semakin berkembang kemudian masuk dan berkembang di Indonesia khususnya di Jawa Timur, sehingga menyebabkan banyaknya kasus covid semakin menyebar dan dapat menyumbang kasus kematian lebih banyak. Contoh dari varian baru virus tersebut adalah, B. 1.1.7 berasal dari Inggris pada November 2020, dan memiliki resiko kematian lebih tinggi juga tingkat produksi 0,5x lebih tinggi dari varian normal.

Kemudian, B.1351 ditemukan di Afrika Selatan pada Oktober 2020, varian ini diduga dapat mempengaruhi penurunan efikasi vaksi Covid-19 menurut jubir vaksi. Selain itu, varian ini juga memiliki pola mutasi yang berbeda dan menyebabkan lebih banyak perubahan fisik pada struktur protein lonjakan yang terjadi pada varian B.1.1.7.

Varian baru lainnya yakni B.1617 pertama kali diidentifikasi di India pada Desember 2020 dan menyebabkan tsunami covid-19 di India. Varian ini mampu untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia dan memiliki kemampuan penularan lebih cepat dari variasi biasa. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: