Jakarta, EDITOR.ID,- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hanya bisa pasrah dan tak berharap banyak kadernya akan masuk di dalam jajaran Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Karena, pengangkatan seorang menteri adalah hak prerogatif Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Apalagi kabar santer yang beredar, kabinet Prabowo-Gibran akan mengutamakan menterinya dari kalangan profesional atau Zaken Kabinet, meski menteri tersebut mungkin juga ada yang berlatarbelakang dari partai politik.
PKS tahu diri bahwa bergabungnya partai ini mendukung Prabowo-Gibran dilakukan belakangan ketika Prabowo sudah memenangi Pilpres 2024. Sebelumnya PKS justru mendukung paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang pada Pilpres kemarin kalah melawan Prabowo.
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan bahwa partainya tidak menargetkan kursi menteri pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka setelah pasangan calon terpilih ini resmi sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada tanggal 20 Oktober mendatang.
Partai yang dipimpin oleh Ahmad Syaikhu itu, kata dia, bersikap rileks dalam menanggapi hal itu. Bagi PKS, yang terpenting ke depannya bisa terus berperan untuk kepentingan bangsa.
“Yang penting kita bersama-sama membangun bangsa dan semoga keterlibatan PKS bisa lebih proaktif, dinamis, dan inovatif,” kata Aboe di Jakarta, Jumat.
Aboe menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Prabowo untuk menunjuk menteri.
Sebelumnya, PKS bukan merupakan partai pengusung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Akan tetapi, kemudian PKS saat ini bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo.
Sejauh ini, sejumlah partai politik menyampaikan telah berkomunikasi dengan Prabowo. Namun, Aboe mengatakan bahwa PKS kini masih dalam proses komunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Di samping itu, lanjut dia, tidak ada tawar-menawar dalam komunikasi tersebut. Kelak publik bisa mengetahui hasil dari komunikasi antara PKS dan Prabowo.
“Enggak ada tawar-menawar, belum ada spesial khusus,” katanya.
PKS pada Pilpres 2024 menjadi partai pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Koalisi Perubahan. Selain PKS, koalisi itu juga berisi dua partai lain, yakni PKB dan Partai NasDem.
Setelah pilpres selesai, PKB dan Partai NasDem lalu menyatakan mendukung Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilu 2024.
Sinyal PKS resmi bergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) ditandai pencalonan Ridwan Kamil selaku bakal calon gubernur yang diusung KIM dan Suswono selaku bakal calon wakil gubernur yang merupakan politikus senior di PKS pada Pilkada Jakarta 2024. (tim)