Jakarta, EDITOR.ID,- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kini jadi rebutan dua poros koalisi untuk meraih tiket Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Hal itu setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap ngotot mendorong kadernya Sohibul Iman menjadi pendamping Anies Baswedan. Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tadinya mendukung Anies kini berbalik arah memunculkan nama mantan Panglima TNI Jenderal Purn Andika Perkasa.
Keputusan PKS mendorong kadernya Sohibul Iman menjadi pendamping Anies memicu PDIP mengubah arah dukungan. Tadinya mendukung Anies kini menyiapkan kadernya mantan Panglima TNI Jenderal Purn Andika Perkasa. PDIP lebih sreg memajukan kadernya jika PKS tetap ngotot memajukan duet Anies Baswedan dengan kadernya Sohibul Iman di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Namun persaingan politik diperkirakan akan panas. Pasalnya, baik PKS maupun PDIP sama-sama tak bisa mengajukan calonnya sendirian. Meski PKS pemenang Pileg Jakarta memiliki modal 18 kursi dan PDIP sebagai juara kedua Pileg Jakarta punya 15 kursi, namun jumlah kursi yang diraih belum cukup untuk meraih tiket Pilgub.
Baik PDIP maupun PKS masih harus mencari parpol teman koalisi untuk memenuhi persyaratan Pilkada sebanyak 22 kursi. Kini PKB menjadi parpol yang kini jadi rebutan oleh PDIP dan PKS karena yang paling memungkinkan untuk diajak berkoalisi.
Pasalnya parpol peraih kursi terbesar di Pileg Jakarta lainnya seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PSI kemungkinan akan bersatu dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Ridwan Kamil.
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan, partainya saat ini intensif membangun komunikasi politik dengan PKB. Langkah ini dikejar demi bisa memajukan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa. Karena PDIP kini lebih memprioritaskan Andika untuk dimajukan dalam Pilgub Jakarta 2024 setelah PKS tak mau mengalah soal duet Anies-Sohibul.
“Yang pertama adalah di internal mulai diinventarisir nama-nama prioritas pertama Pak Andika memang untuk calon gubernur DKI, kemudian dari perkembangan berbagai situasi terkini karena PDI Perjuangan tidak bisa sendiri tentu perlu menggaet partai-partai yang ada di Jakarta,” kata Said kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Tapi, ia menyampaikan bahwa wacana itu belum dirembug dan diajukan ke Ketua PDI-P Megawati Soekarnoputri. Di sisi lain, ia mengatakan bahwa nama Andika itu mulai disosialisasikan ke parpol lain, yaitu PKB.
Sebab, nama Anies juga dipertimbangkan oleh PDI-P. Sementara, PKB merupakan parpol pengusung Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.