Wanita berdarah Minangkabau ini termasuk salah satu politisi yang berasal dari Aktris dan Super Model di Indonesia dan merupakan Duta ASI dan Duta Perlindungan Anak yang berhasil memegang jabatan anggota parlemen di Senayan.
Di dewan saat itu ditempatkan di komisi VIII DPR RI yang membidangi agama, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan penanggulangan bencana.
Arzeti mengawali karier sebagai model. Namanya terus menanjak sampai akhirnya menjadi salah satu peragawati papan atas di Indonesia. Tak hanya berlenggak-lenggok di catwalk, Arzeti juga menjajal berakting, meski belum menjadi pemeran utama.
Arzeti bermain dalam sebuah flm televisi FTV “Ajari Aku Cinta” dan sinetron “Romantika”. Arzeti pun pernah mendukung film yang diilhami oleh Bom Bali berjudul Angels Cry.
Selain itu, aktivitasnya sebagai bintang juga diselingi penampilannya sebagai presenter program televisi antara lain acara horor Percaya Nggak Percaya dan mengajar di Face Modelling.
Dia juga mempunyai sebuah sekolah modeling yang dimilikinya bersama Jamal Hasan, Zema Management. Bersama Jamal pula, Arzeti meluncurkan buku panduan modelling berjudul Model Portfolio.
Arzeti juga menjadi juri reality show Mamamia Show yang ditayangkan stasiun televisi Indosiar di pertengahan 2007 hingga 2010.
Selain aktif di dunia hiburan, Arzeti juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Ia menjadi anggota DPR-RI pada tanggal 27 Januari 2015 setelah Imam Nahrawi terpilih menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Kerja.
Survei Pilkada Jatim 2024
Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini, yang berjudul ‘Meneropong Lawan Khofifah’, mengungkapkan bahwa elektabilitas Khofifah masih unggul dalam survei terbaru.
Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, dalam presentasinya menjelaskan bahwa Khofifah, sebagai petahana, tetap memimpin dalam berbagai simulasi nama calon yang berpotensi maju.
Misalnya, dalam simulasi enam nama calon, elektabilitas Khofifah mencapai 42,1 persen, unggul dari Anwar Sadad, Ketua Gerindra Jatim, yang memiliki 13,8 persen. Diikuti oleh Bupati Sumenep dan kader PDI Perjuangan, Achmad Fauzi, dengan 11,2 persen.
Selanjutnya, Ketua Golkar Jatim, M Sarmuji, memiliki elektabilitas 10,9 persen, diikuti oleh mantan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, dengan 10,7 persen, dan Menaker RI, Ida Fauziyah, dengan 9,2 persen. “Namun masih ada 2,1 persen responden yang tidak tahu atau tidak menjawab,” kata Baihaki, Rabu (15/5/2024).