EDITOR.ID, Lampung,- Bertandang ke daerah Lampung rasanya kurang lengkap bila tidak mencicipi Pindang Baung. Cita rasa gurih dan segar membuat beberapa orang menyamakan pindang ikan ini dengan hidangan tomyam dari Thailand. Sensasi rasanya menggugah selera. Ada rasa pedasnya, asem, manis dan gurih. Menyeruput kuahnya saja sudah nikmat. Apalagi mengunyah daging ikannya.
Pecinta kuliner Syamsul Arifin mengaku tiap berkunjung ke Lampung, ia pasti mampir dan tak menyia-nyiakan menikmati lezatnya kuliner pindang baung yang ditawarkan sejumlah warung sepanjang jalan mau masuk kota Bandar Lampung.
Menu pindang baung yang disajikan khas Lampung oleh sejumlah warung diolah dengan berbagai bumbu dan rempah, menghasilkan cita rasa yang khas gurih, segar, dan sedikit pedas.
Kandungan gizi yang tinggi, di antaranya protein, omega 3 dan rendah lemak, menjadikan makanan ini menu sehat untuk dikonsumsi.
Pemilik salah satu warung Ibu Suriyati menu pindang baung diolah dari ikan yang khusus didapatkan dari sungai. “Biasanya selalu menjadi makanan khas bagi masyarakat disini,” tuturnya.
Pindang baung dimasak dari ikan segar yang dibumbui resep khusus seperti bawang merah, laos, daun salam, nanas, serai, asam jawa, terasi sangrai, garam, kunyit, gula pasir dan kecap manis.
“Selain menyajikan pindang ikan baung ada pula pindang ikan gabus, ikan gurame bakar, ayam bakar, gabus bakar, cumi goreng dan udang,” kata Yati pemilik warung yang menjual menu pindang baung.
Syamsul yang selama ini hobi kulineran pindang baung sangat menyukai menu ini karena dikenal rasanya gurih dan pedas asam.
“Pindang ikan baung dan ikan bakarnya benar-benar nikmat dan untuk yang pecinta makanan Lampung wajib banget ini nyobain, apalagi lalapannya komplet,” ujar pria yang berprofesi sebagai pedagang mobil.
Dia menegaskan, hidangan pindang dalam khazanah kuliner Lampung identik dengan ikan, lantaran daerah yang berada di ujung selatan pulau Sumatera ini mempunyai banyak sungai. Makanan dari Lampung banyak yang terbuat dari ikan, termasuk empek-empek Lampung.
?Nah, Pindang Baung sendiri komponen utamanya adalah ikan darat yang hidup di perairan muara sungai. Dia sejenis Lele atau Gabus dengan tekstur daging yang tebal dan lembut,? tutur Syamsul.
Selain bahan utamanya, pindang khas Lampung kata dia memiliki cita rasa yang berbeda dengan hidangan pindang pada umumnya.
Racikan bumbu yang terdiri dari cabai merah, serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk, bawang merah, bawang putih, dan kunyit menghadirkan cita rasa gurih pedas dengan aroma rempah yang kuat.
?Pindang Baung itu tidak ada di tempat lain dan hanya ada di Lampung. Itu khasnya, jadi wajib dicoba,? kata dia.
Untuk harganya sendiri lanjut dia cukup terjangkau. Mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 80.000 saja. ?Biasanya dengan harga segitu kita sudah dapat nasi, pindang baung, lalapan, dan sambal,? ucapnya.
Selain pindang khas Lampung yang jarang ditemui di tempat-tempat lain tambah dia adalah tempe penyet yang dipadukan dengan olahan sambal belimbing wuluh. Kombinasi rasa manis dan asam menambah cita rasa yang menggugah selera.
?Apalagi kalau ditambah dengan sedikit perasan jeruk nipis. Enak pol deh pokoknya,? imbuhnya. (tim)