Pimpinan Pengajian Pelaku Bom Kabur Saat Polisi Menyergap Rumahnya

EDITOR.ID, Medan,- Polisi bergerak cepat usai bom bunuh diri meledak di halaman Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara. Sejumlah aktivitas dan orang-orang dekat pelaku bom bunuh diri dikejar dan dimintai keterangan untuk menelusuri mengapa pelaku senekat itu.

Namun polisi kalah cepat. Satu orang yang dicurigai ada keterkaitan dengan pelaku bom bunuh diri keburu melarikan diri saat polisi akan menyergap dan memeriksa rumahnya.

Tim gabungan Polri tak mendapati sang pemilik rumah saat menggeledah sebuah rumah di Jalan Serdang Lingkungan II GHDL Kelurahan Belawan 1 Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumut, Kamis (14/11/2019). Penghuni rumah ternyata sudah melarikan diri sebelum polisi mendatangi rumahnya.

Rumah tersebut adalah milik ASA alias SA, guru spiritual Rabbial Muslim Nasution, 24, pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.

Namun, petugas tak menemukan SA di rumah. Dia disebut melarikan diri dari penyergapan yang dilakukan tim gabungan.

Petugas hanya mendapati rumah yang ditempati SA bersama istrinya, WD dan tiga anaknya dalam keadaan rumah kosong dan pintu digembok.

Pengeledahan ini dalam rangkaian yang dilakukan tim gabungan disejumlah tempat yang dilakukan sejak Rabu (13/11/2019).

Dari pengeledahan tersebut, tim gabungan mengamankan sejumlah barang bukti. Yakni, satu bungkusan putih yang dibalut isolatip, 6 buah pipa yang dibalut isolatip dan dibagi menjadi dua.

Satu buah tas kulit berwarna coklat, serta satu buah HP android. Serta satu kotak kardus yang di lakban coklat, dan 9 batang pipa dengan panjang sekitar 100 m.

Diketahui di rumah ini kerap dijadikan tempat kumpul SA bersama Dedek pelaku bom bunuh diri dan remaja teman Dedek lainnya. Diketahui pula, selain Dedek dan SA, ada pula Z dan F. Keempatnya diketahui sering berkumpul.

“Memang tertutup, untuk ke tetangga (dekat) itu tidak ada. Tidak berdekatan (dengan tetangga), itu tidak. Mereka tertutup, pintu (selalu) tertutup,” ungkap Kepala Lingkungan 5, Indah Pratiwi, kepada wartawan usai melihat proses pengeledahan.

Keberadaan SA sendiri, Indah menyebutkan, jika dirinya masih bertemu dengannya pada saat bom bunuh diri terjadi, Rabu (13/11) pagi. Namun, siang harinya rumah sudah dalam keadaan kosong dan digembok.

“Terakhir pagi semalam masih ada. Sekitar pukul 13.00 atau Pukul 14.00 WIB sudah tidak ada lagi,” ungkap Indah.

Sedangkan aktivitas dirumah SA, Indah membeberkan, terlihat kerap adanya sejumlah orang berkumpul, yang layaknya kelompok pengajian.

Namun, kelompok tersebut tidak terbuka untuk umum, seperti layaknya pengajian lainnya. Aktivitas ini hanya diikuti rekan satu saja. Di rumah tersebut, SA diketahui sudah mendiaminya selama tiga tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: