EDITOR.ID, Jakarta,- Di tengah seruan demo 11 April mendatang, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara bertemu Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, Jumat (8/4/2022). Pertemuan berlangsung di Kantor Wantimpres, Jakarta.
Wiranto mengatakan pertemuan dengan BEM Nusantara atas seizin Presiden Jokowi. Menurutnya, pertemuan bertujuan untuk menyerap aspirasi terkait persoalan-persoalan yang kini tengah terjadi.
Pertemuan berlangsung cukup lama dan intens karena membahas banyak hal. Beberapa di antaranya adalah soal wacana jabatan presiden tiga periode dan penundaan pemilu.
Ia juga menegaskan soal wacana masa jabatan presiden tiga periode dan penundaan pemilu itu, tidak akan mungkin terealisasi. ?Tadi teman-teman berdebat dengan itu, maka jawabannya ya (wacana tiga periode) tidak mungkin,? tegasnya.
4 Poin Pernyataan Wiranto ke BEM Nusantara
Kemudian Wiranto mengungkapkan ada empat alasan yang membuat wacana tersebut tak mungkin terjadi.
Pertama, karena wacana tersebut menyangkut amandemen UUD 1945, sedangkan syarat melakukan amandemen sangatlah berat.
Kedua, sejauh ini juga tidak ada kegiatan apapun dari DPR, lembaga pemerintahan, maupun lembaga pemilu soal penundaan Pemilu 2024.
Selanjutnya, Wiranto menilai pemerintah kini tengah sibuk dengan urusan pemulihan ekonomi nasional dalam situasi global yang tidak menguntungkan.
Selain itu, pemerintah juga masih menyelesaikan mitigasi pandemi Covid-19 sehingga sama sekali tidak ada pembahasan masa jabatan tiga periode.
Terakhir, Wiranto menyebut Presiden Joko Widodo sendiri telah berulang kali menyatakan tidak sepakat dengan masa jabatan tiga periode.
Dengan keempat argumen itu, Wiranto menegaskan bahwa sudah jelas wacana tersebut akan berhenti di wacana dan tidak bisa diimplementasikan.
Mantan Menko Polhukam RI itu pun heran mengapa masyarakat masih saja meributkan hal yang berupa wacana.
Wiranto menuturkan bahwa sejatinya berwacana memang diperbolehkan oleh UUD 1945 dan merupakan hak asasi manusia.
Asalkan, menurutnya, wacana tersebut tidak tentang perbuatan jahat, menimbulkan kekacauan di masyarakat, atau menimbulkan instabilitas negara.
BEM Nusantara Soal Pertemuannya dengan Wiranto
Sebelumnya BEM Nusantara sendiri mengaku tidak mempersoalkan jika pertemuannya dengan Wiranto dikaitkan dengan upaya menggembosi gerakan mahasiswa tersebut.
Koordinator BEM Nusantara untuk Pulau Jawa Ahmad Marzuki menuturkan pihaknya memilih jalur audiensi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk turun ke jalan.
?Enggak jadi masalah (ada anggapan digembosi), karena tidak semua program pemerintah harus kami tolak,? ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas tentang beberapa hal termasuk penolakan masa jabatan presiden tiga periode serta penundaan Pemilu 2024.
Menurut Marzuki, tidak ada alasan bagi mahasiswa untuk menolak jika sebuah kebijakan pemerintah baik untuk masyarakat. Namun, jika kebijakan tersebut tidak memihak kepada masyarakat, maka mahasiswa tentu akan menolaknya.
BEM Nusantara Tolak Demo 11 April
Sementara itu, Marzuki pun menyatakan sampai saat ini BEM Nusantara belum memastikan akan ikut pada demo 11 April di Istana Presiden.
Pihaknya lebih memilih melakukan pendekatan audiensi terlebih dahulu dengan pertemuannya bersama Wiranto.
Di sisi lain pihaknya turut menyampaikan soal kenaikan harga BBM dan minyak goreng kepada Wiranto dalam audiensi tersebut.
Termasuk agar pemerintah segera memproses dugaan adanya kartel yang memainkan. (tim)