Maybrat, Papua Barat Daya, EDITOR.ID,- Hari ini, dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024, SMP Negeri 1 Ayawasi menjadi saksi upacara yang dipimpin oleh Pj Bupati Maybrat Dr Bernhard Rondonuwu, dengan diawali pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Dalam pidatonya, Mendikbudristek menekankan bagaimana pandemi Corona telah memberikan dampak yang signifikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia, namun sekaligus menjadi momen penting untuk mengakselerasi perubahan dalam pendidikan.
Lebih lanjut, Pj Bupati Maybrat Bernhard Rondonuwu menyampaikan beberapa poin penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten tersebut. Poin pertama, beliau menghimbau kepala dinas pendidikan untuk memastikan bahwa siswa di kelas 1 SD sudah dapat membaca dengan baik. Ini merupakan langkah awal yang fundamental untuk membangun fondasi pendidikan yang kuat.
Kedua, beliau menekankan pentingnya revolusi metodologi pembelajaran dengan penerapan pendekatan teknologi informasi. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, terutama di era digital saat ini.
Ketiga, Pj Bupati Maybrat Bernhard Rondonuwu mendorong penerapan metode Gasing (Gampang, Asik, dan Menyenangkan) dalam proses belajar menghitung. Metode ini dirancang untuk membuat proses pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti oleh siswa.
Keempat, beliau memaparkan keberhasilan Kabupaten Maybrat dalam menjalankan program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) dan penyediaan makan siang gratis. Ini merupakan upaya konkret dari pemerintah kabupaten untuk memastikan siswa mendapatkan nutrisi yang cukup serta pendidikan yang maksimal.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Maybrat juga menghimbau para guru untuk lebih meningkatkan solidaritas dan kerjasama dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar. Kerjasama yang solid antara guru akan sangat berpengaruh terhadap atmosfer dan kualitas pembelajaran di sekolah.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Pj Bupati Maybrat turut menjadi juri dalam lomba pakaian adat yang diikuti oleh anak-anak TK dan PAUD. Lomba ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan budaya lokal melalui generasi muda.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada pemenang lomba matematika tingkat nasional yang menggunakan metode Gasing. Lomba ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bitung dan berhasil menarik peserta dari berbagai daerah di Indonesia.