Perusahaan Italia ini Temukan Cadangan Gas “Raksasa” di Indonesia

Cadangan ini ditemukan pasca ENI melakukan pengeboran di kedalaman 5.025 meter. Dengan temuan ini, maka sumur ini bisa memproduksi 80-100 MMSCF per hari dan 5-6 BBLD kondensat.

Pencari Kandungan Minyak dan Gas Menggunakan Teknologi Modern untuk Melacak melalui Satelit Digital

Jakarta, EDITOR.ID,- Usai ngebor sedalam lebih dari 5.000 meter, sebuah perusahaan migas asal Italia, ENI berhasil menemukan cadangan gas “raksasa” di di Wilayah Kerja (WK) Kutai Basin, Kalimantan Timur. Penemuan gas terbesar ketiga di dunia ini memberikan optimisme Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan ditengah kian mahalnya harga gas.

Perusahaan tersebut saat ini sedang memegang hak operator blok Indonesian Deepwater Development (IDD) di Wilayah Kerja (WK) Kutai Basin.

Secara resmi, ENI mengumumkan di laman resminya bahwa hasil eksplorasi yang dilakukan di sumur Geng North-1 menemukan jumlah volume gas signifikan sebesar 5 TCF.

Selain menemukan cadangan gas, di lapangan tersebut juga ditemukan kondensat dengan total 400 Mbbls.

Cadangan ini ditemukan pasca ENI melakukan pengeboran di kedalaman 5.025 meter. Dengan temuan ini, maka sumur ini bisa memproduksi 80-100 MMSCF per hari dan 5-6 BBLD kondensat.

“Penemuan ini merupakan wujud komitmen perusahaan sebagai perusahaan migas internasional yang memiliki teknologi geologi dan geofisika yang canggih,” tulis perusahaan dalam keterangan resminya, Senin (2/10/2023).

Uji produksi sumur telah berhasil dilakukan untuk penilaian menyeluruh atas penemuan gas, meskipun dibatasi oleh fasilitas pengujian, studi ini memungkinkan untuk memperkirakan kapasitas sumur hingga 80-100 MMscfd dan sekitar 5-6 kbbld kondensat.

Lewat langkah agresif ini perusahaan akan meningkatkan portofolio gasnya di Indonesia dan akan mencapai target portofolio LNG perusahaan sebanyak 60 persen pada tahun 2030.

“Ini sejalan dengan target kami sebagai perusahaan yang bergerak ke arah energi yang lebih bersih. Indonesia dan Asia Tenggara memainkan peran yang relevan dalam strategi ini,” tegas ENI.

ENI pun tak khawatir, sebab nantinya fasilitas LNG Bontang akan siap menerima produksi dari IDD ini. Fasilitas yang ada mampu meningkatkan efektifitas perusahaan dalam mengelola LNG.

Langkah strategis ini juga memberikan peluang untuk mempercepat pengembangan proyek gas Gendalo dan Gandang (cadangan gas sekitar 2 Tcf) melalui fasilitas Jangkrik yang dioperasikan ENI.

Penemuan Geng North berdekatan dengan kawasan Indonesia Deepwater Development (IDD) yang mencakup beberapa penemuan yang lama tidak dikembangkan berlokasi di blok Rapak dan Ganal, di mana Eni baru-baru ini mengumumkan akuisisi saham Chevron, meningkatkan hak partisipasinya dan mengakuisisi kepemilikan operator.

Eni berupaya untuk menggabungkan kedua wilayah itu untuk pengembangan gas yang lebih optimal. Akuisisi ini juga memberikan peluang untuk mempercepat pengembangan proyek gas Gendalo dan Gandang (cadangan gas sekitar 2 Tcf) melalui fasilitas Jangkrik yang dioperasikan Eni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: