EDITOR.ID, Jakarta,- Pertamina naikkan harga gas elpiji gaes….! Sebuah keputusan yang tidak tepat ditengah kesulitan ekonomi yang menimpa warga masyarakat. Kenaikan harga gas elpiji ini menambah beban rakyat kian berat! Setelah harga sembako naik, harga daging naik, sampai harga tempe pun naik.
Emak-emak pun menjerit uang belanja kian menipis namun harga-harga menjulang.
Kenaikan harga ini berlaku bagi Elpiji non subsidi rumah tangga seperti jenis Elpiji Bright Gas 5,5 KG, Bright Gas 12 KG, dan Elpiji 12 KG.
Harga Elpiji menjadi Rp15.500,00 per kg nya. Sedangkan harga Elpiji nonsubsidi 5,5 KG seharga Rp94.000,00, dan untuk harga Elpiji nonsubsidi 12 KG seharga RP187.000,00.
Kenaikan harga elpiji diumumkan oleh distributornya yakni PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) pada Minggu (27/2/2022).
Harga tersebut berlaku mulai hari ini Minggu (27/2/2022) untuk wilayah pulau Jawa seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya, harga Elpiji nonsubsidi berada di harga Rp11.500,00/kg dan kemudian terjadi kenaikan pada Bulan Desember lalu menjadi Rp13.500,00/kg.
Untuk mengetahui harga Elpiji non Subsidi lebih lanjut, berikut daftar harga LPG non subsidi rumah tangga di beberapa tingkat agen di luar radius 60 km dari lokasi Filling Plant di 28 wilayah. Dilansir dari laman resmi Pertamina.
Sedangkan untuk harga Elpiji subsidi rumah tangga 3 KG tidak mengalami adanya kenaikan seperti jenis gas lainnya.
Emak-Emak Nangis
Kenaikan harga Elpiji ini membuat ibu rumah tangga menjerit. Pasalnya selama Pandemi Covid-19, kondisi ekonomi mereka sedang mengalami kesulitan.
Sebagian besar banyak yang menjanda karena ditinggal suaminya meninggal terkena Covid-19. Sebagian lagi suaminya terkena PHK sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
“Sembako sudah naik, pendapatan terus turun sekarang LPG naik, wah berat beban hidup ini,” keluh salah seorang ibu rumah tangga
Kenaikan Karena Harga Gas Dunia Naik
Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan bahwa kenaikan harga LPG non subsidi ini merupakan penyesuaian yang dilakukan dalam mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.
Sebagaimana diketahui, saat ini harga minyak dan gas terus mengalami kenaikan.
?Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 USD/metrik ton, naik sekitar 21% dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021,? ungkap Irto mewakili Pertamina dalam keterangan resmi pada Minggu (27/2/2022).
Untuk mengetahui harga LPG non Subsidi lebih lanjut, berikut daftar harga LPG non subsidi rumah tangga di beberapa tingkat agen di luar radius 60 km dari lokasi Filling Plant di 28 wilayah.
Ini Harga Elpiji di Berbagai Daerah
Dilansir dari laman resmi Pertamina.
- Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Harga LPG Non Subsidi :
- Bright Gas 5,5 Kg: Rp91.000,00
- Bright Gas 12 Kg / LPG 12 Kg: Rp189.000,00
- Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Harga LPG Non Subsidi :
- Bright Gas 5,5 Kg: Rp94.000,00
- Bright Gas 12 Kg / LPG 12 Kg: Rp197.000,00
- Kalimantan Utara, Harga LPG Non Subsidi :
- Bright Gas 5,5 Kg: Rp104.000,00
- Bright Gas 12 Kg / LPG 12 Kg: Rp233.000,00
- Bangka Belitung, Harga LPG Non Subsidi :
- Bright Gas 5,5 Kg: Rp94.000,00
- Bright Gas 12 Kg / LPG 12 Kg: Rp197.000,00
- Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Harga LPG Non Subsidi :
- Bright Gas 5,5 Kg: Rp91.000,00
- Bright Gas 12 Kg / LPG 12 Kg: Rp189.000,00
- Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Harga LPG Non Subsidi :
- Bright Gas 5,5 Kg: Rp94.000,00
- Bright Gas 12 Kg / LPG 12 Kg: Rp197.000,00
- Maluku, Harga LPG Non Subsidi :
- Bright Gas 5,5 Kg: Rp114.000,00
- Bright Gas 12 Kg / LPG 12 Kg: Rp243.000,00. (tim)