“Karena bioenergy itu, tenaga kerja akan tumbuh. Penyerapan bisa di plantation, processing, hingga distribusi yang kita miliki hari ini bisa tetap digunakan dan akan efektif. Aset yang ada hari ini bisa digunakan,” tutur Nicke.
“Jadi kalau bioenergi kita percepat, maka akan ada plantation yang tumbuh dan bisa menyerap seluruh lapangan kerja,” tandasnya.
Ia menambahkan fasilitas pengolahan seperti Internal Combustion Engine (ICE) pun bisa dimanfaatkan. Dengan demikian, transisi energi bisa tetap memanfaatkan ekosistem industri yang sama dan membuka kesempatan kerja yang lebih luas.
Sebagai informasi, hal ini dibahas oleh Nicke dalam sesi bertajuk ‘Developing Green Infrastructure In The Indo-Pacific: Current State and Beyond’ di AIPF 2023 yang berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Dalam kegiatan ini, turut hadir Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengisi panel diskusi mengenai ‘Prospect of Green Infrastructure Investment Across Different Areas of the Indo-Pacific’. (tim)
