Salyadi Saputra, Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina, menyatakan Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan CO2 yang sangat besar sehingga, proyek dekarbonisasi di Indonesia juga akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan emisi dunia.
Proposisi unik lainnya adalah hutan hujan tropis, lahan gambut, dan hutan bakau terbesar yang berpotensi menyimpan hingga 300 miliar ton CO2, menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi solusi berbasis alam terbesar ke-2 untuk menyelesaikan masalah emisi.
Terakhir, melimpahnya energi baru dan terbarukan yang berpotensi untuk menghasilkan sekitar 3600 GW di Indonesia akan turut menjadi pendorong dekarbonisasi global, yang berasal dari berbagai sumber termasuk panas bumi (24 GW) angin (155 GW), matahari (3300 GW), bioenergi (57 GW), air (95 GW) dan laut (60 GW).
“Indonesia akan memiliki peran yang signifikan, tidak hanya untuk Asia tapi juga dunia,” ungkap Salyadi. (tim)