EDITOR.ID ? Nganjuk, Perkumpulan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)langsung bergerak cepat dan mengirim bantuan untuk warga Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk yang menjadi korban bencana tanah longsor pada Senin (15/2/2021).
?Begitu mendengar bahwa kemaren (Minggu, 14/2/2021) di Ngetos terjadi bencana tanah longsor, para alumni GMNI di Nganjuk langsung melakukan koordinasi dan berhasil menghimpun sejumlah bantuan berupa sembako dan lain-lain, dan hari ini bantuan langsung disalurkan, agar dapat segera meringankan beban saudara-saudara kita yang mengalami bencana disana? kata koordinator perkumpulan alumni GMNI, Mei Eko Rusianto.
Mei Eko yang merupakan alumni Unversitas Negeri Surabaya (Unesa) ini menjelaskan bahwa bantuan disalurkan bersama pengurus Nahdlatul Ulama (NU) kecamatan Ngetos, dan bantuan bisa tersalurkan pada warga yang membutuhkan atas bantuan Banser sehingga bisa masuk dan sampai pada lokasi bencana.
Tampak dalam kesibukan itu Gus Arief, seorang tokoh muda NU Nganjuk, yang juga merupakan alumni GMNI ITATS Surabaya terus melakukan koordinasi agar bantuan bisa segera masuk lokasi bencana dan segera sampai pada warga yang membutuhkan.
Sebagaimana diketahui pada Minggu (14/2/2021) petang terjadi bencana tanah longsor yang berawal dari hujan deras yang melanda Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos,
Kabupaten Nganjuk.
Dalam musibah itu, selain terdapat rumah warga tertimpa material tanah longsor, sebanyak 23 orang yang hingga kini belum ditemukan. Mereka masih dalam pencarian petugas dibantu warga setempat.
Selain itu, terdapat 14 warga yang dirawat di Puskesmas Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Mereka terluka setelah tanah longsor terjadi di daerah mereka.
Petugas juga mendata terdapat warga yang saat ini sudah diungsikan ke rumah Kepala Desa Ngetos.
Terdapat 16 jiwa yang saat ini sudah mengungsi, namun petugas juga terus melakukan pendataan jumlah pasti korban.
Petugas BPBD Kabupaten Nganjuk dibantu TNI/ Polri, serta relawan terkait juga ke lokasi kejadian setelah menerima informasi musibah tersebut, namun karena terkendala cuaca yang sudah malam, pencarian juga dihentikan sementara dan baru dilanjutkan pada Senin pagi.
Petugas juga memerlukan sejumlah alat untuk membantu mencari warga yang hingga kini belum ditemukan. Hal ini karena ada beberapa rumah warga yang tertimbun tanah longsor. (Tim)