EDITOR.ID, Jakarta,- Perang yang berkecamuk antara Rusia dan Ukraina makin membara. Hujan rudal dan bom menjadi makanan sehari-hari warga Ukraina dan kondisi ini menjadi perhatian dan sorotan negara-negara di belahan dunia. Dampak dari konflik tersebut tak bisa dianggap remeh.
Bahkan, ada yang mengaitkan bahwa aksi invasi Rusia dan Ukraina bisa mengancam perdamaian hingga memantik Perang Dunia ketiga.
Di sisi lain, ada yang menyebutkan pula bahwa konflik tersebut merupakan salah satu tanda menuju kiamat. Lantas, benarkah hal itu?
Mengutip dari kanal YouTube For A pada 22 Februari 2021, Ustadz Khalid Basalamah sempat menyinggung bahwa memang terjadi perang sebagai tanda kiamat kecil yang terakhir sekali, sebelum menuju kiamat besar.
Tanda ini disebut dengan Malhamah Kubro. Hal tersebut merupakan peperangan besar antara kaum muslimin dengan orang-orang fasik.
“Ini disebutkan panjang lebar dalam hadis bukhari lebih dari 3 lembar kalau tidak salah,” kata Ustadz Khalid Basalamah.
Kata Nabi Muhammad SAW, kaum muslimin akan bersatu dengan bani Ashfar. Kaum muslimin akan bersatu dengan mereka untuk memerangi satu kaum, tapi tidak disebutkan kaum ini siapa. Sebagian ulama berijtihad mengatakan mereka adalah komunis.
“Ada yang mengatakan kapitalis, dan, dan segala macam istilah”, imbuhnya.
Ringkas cerita, kaum muslimin dan bani Ashfar akan memenangkan peperangan. Kemudian, bubarlah semua pasukan dan tersisa pasukan di negeri Syam.
“Dari hadis ini juga ulama sekarang mengatakan, kasus Syiria (Suriah) ini akan berakhir dengan sendirinya karena memang hadis ini menjelaskan adanya ketentraman di negeri Syam sebelum terjadi tanda-tanda kiamat besar,” kata Ustadz Khalid.
Pada saat itu, pasukan muslimin sedang pulang ke negeri Syam bersama dengan pasukan bani Ashfar. Ini adalah suku yang dikatakan dari bangsa romawi.
“Kemudian mereka mengangkat bendera salib sambil mengayunkan dan mengatakan, ‘kamilah yang telah memenangkan peperangan ini’,” ucap Ustadz Khalid Basalamah.
Maka kaum muslim dan teman-teman mengatakan bahwa ini semua sekutu, namun bagaimana mungkin mereka mengaku memenangkan peperangan sendiri hingga terjadi cekcok.
Kata Nabi Muhammad SAW, segelintir muslimin yang ada di situ, Allah karuniakan mereka mati syahid karena terbunuh semua. Hingga pada hari ke-4, berkumpul seluruh muslimin dari penjuru dunia.
Lalu terjadilah perang besar antara muslim dengan bani Ashfar. Sebagian ulama hadist mengatakan, mereka di bawah 80 negara.
“Kita sebagai muslim bukan sedang memicu emosi untuk mempersiapkan diri. Tapi memang ini hadist Nabi SAW”, imbuh Ustadz Khalid Basalamah.
Dan ini adalah perang besar-besaran, seluruh dunia akan terjadi. “Maka kalianpun akan berperang, tapi tidak disebutkan berapa lama”, terangnya.
Perang ini terjadi sampai pasukan kaum muslimin menembus rum. Hingga kaum muslimin mampu menjebol temboknya dengan takbir dan tasbih. Dan tembok ini, dikatakan sebagian ulama adalah Vatikan.
Lalu pada saat itulah setan, iblis menjelma menjadi manusia dan meneriakkan di tengah-tengah pasukan muslimin mengatakan bahwa Dajjal keluar. “Wahai muslimin, Dajjal sudah keluar di tengah-tengah kalian”, sebut Ustadz Khalid Basalamah.
Mendengar hal tersebut, kaum muslimin segera pergi karena mereka mengetahui hadis nabi yang menyebutkan untuk menyelamatkan diri dari Dajjal.
“Mereka tau benar hadist nabi yang berbunyi, diriwayatkan Imam Bukhari Muslim, kalau kalian dengarkan dajjal keluar di satu lokasi maka selamatkanlah diri kalian walaupun ke gunung gunung. Janganlah seorang dari kalian berkata imannya kuat lalu dia sengaja menemui dajjal, akhirnya dia menjadi pengikutnya,” terang Ustadz Khalid.
Para mujahidin, kata Ustadz Khalid, bukan tidak berani menghadapinya, namun mereka mengikuti sabda Nabi Muhammad SAW. Hingga akhirnya mereka bubar ke wilayah masing-masing.
Demikian penjelasan Malhamah Kubro yang dijelaskan Ustadz Khalid berdasarkan hadist Imam Bukhari sebagai peperangan sebelum menuju kiamat besar. Wallahu a’lam. (tim)