Bogor, EDITOR.ID – Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Dody Wahyudin, bersama timnya melakukan kegiatan rutinitas pemantauan dan pengawasan di kawasan Alun-alun Kota Bogor, pada Kamis 31 Agustus 2023.
Ketika menjalankan tugasnya, Dody menerima pengaduan masyarakat (Dumas) terkait keberadaan seorang pengemis yang meresahkan warga, dia berperilaku mencurigakan di depan seorang ibu.
Kronologi
Tim segera menuju lokasi dan menemukan seorang pengemis yang tampak jauh dari kewajaran,” kata Dody.
“Jadi kita evakuasi, bawa ke Dinas Sosial. Karena kondisinya kotor, kita harus mandikan. Karena kita belum melakukan asesmen apapun juga,” ujar Dody.
“Kalau misalkan hasil asesmen nanti terindikasi ODGJ kan biasanya kita rujuk ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi,” sambung Dody
Saat pengemis tersebut dijumpai Dody, pengemis tersebut merupakan pengidap disabilitas intelektual dan tunawicara.
Dody pun memutuskan membawanya yang bersangkutan agar diperiksa secara seksama pada hari Kamis (31/8/2023) itu juga di ruangan Rehabsos Dinsos Kota Bogor.
Dievakuasi
Pengemis itu pun di evakuasi, untuk membawanya ke kantor Dinsos dengan alasan kondisi fisiknya yang memang memprihatinkan.
Dody membawanya ke kantor Dinsos agar di rehabilitasi, hal tersebut menurutnya penting untuk memeriksa iris mata si pengemis tersebut agar diketahui data identitas kependudukannya. Pasalnya, yang bersangkutan ketika diamankan tidak membawa data kependudukan.
Dimandikan
Pada saat pengemis tersebut dimandikan, terlihatlah uang dari pengemis tersebut. Uang terlihat saat pengemis membuka celana sebelum dimandikan.
Dody kaget dengan temuan di balik celana si pengemis, Dody menemukan sejumlah uang yang di untal – untal dengan karet gelang.
Tim menemukan sejumlah uang pecahan seratus ribu rupiah, yang awalnya di pres dan di bungkus dalam plastik, terjatuh dari celananya.
“Tapi pada saat dimandikan dan dia buka celana dan sebagainya, itu uang berjatuhan. Pakai celana itu sampai empat atau lima rangkap itu kan tadi karena bukannya karena bawa botol gede di celana,” jelas Dody.
Ditemukan uang sebanyak Rp 50 juta lebih
Uang yang dibawa pengemis tersebut terdiri dari berbagai pecahan. Dody mengatakan pihaknya masih melakukan penghitungan uang yang dibawa pengemis tersebut.
“Kita masih melakukan penghitungan ini. Kita masih di kantor juga ini karena belum beres perhitungannya. Mungkin bisa jadi sekitar Rp 55-an juta,” pungkas Dody.
“Dalam proses penghitungan perkiraan sementara, jumlah uang tersebut mencapai sekitar 50 juta rupiah lebih. Namun, penghitungan masih berlangsung,” ucap Dody.
Mengidentifikasi
Langkah selanjutnya Dody perlu mengidentifikasi data kependudukan pengemis tersebut, karena ia tidak memiliki dokumen identitas.
Usai diidentifikasi, pengemis tersebut diketahui bernama Erik, setelah itu dihubungi pihak keluarganya dan langsung dijemput oleh adik kandungnya sendiri, Ester
Ester menjemputnya bersama pihak RT, serta Pemdes Ciomas Kabupaten Bogor.
Saat berada di ruangan Rehabsos, Ester langsung menerima penyerahan Erik yang segera langsung diserahkan oleh Dinsos Kota Bogor.
“Iya jadi dia kakak kandung saya. Memang setiap hari kerjaannya ngemis. Ya, jadi pengemis gitu,” kata Ester.
Dirumahnya, Ester dan Erik ini tinggal hanya berdua. Ester lah yang menjaganya — Erik dikenal suka ngamukan.
“Ya gitu aja. Tiap hari memang pulang. Kalau ngamuk ya kadang-kadang aja,” sambung Ester.
Sementara uang puluhan juta yang dimiliki oleh Erik menurut sepengetahuan Ester, uang itu memang hasil mengemis.
“Bukan hasil warisan atau apa. Tapi, ya gitu hasil kakak saya ngemis,” jelas Ester.
Ester bersyukur bahwa Erik diamankan oleh Dinsos Kota Bogor. Dan Erik dibawanya pulang ke kediamannya di Ciomas Kabupaten Bogor.
Himbauan Dinsos Kota Bogor
Dinsos akan berupaya menemukan informasi mengenai tempat tinggal dan keluarganya, meskipun informasi awal menyebutkan bahwa ia berasal dari Ciomas, Kabupaten Bogor.
Dody Wahyudin juga mengingatkan masyarakat untuk memberikan bantuan dengan bijak.
“Imbauan kami kepada masyarakat adalah untuk memberikan tolong kepada mereka yang membutuhkan, tetapi pastikan bantuan itu diberikan melalui jalur yang tepat dan tidak langsung kepada pengemis di lampu merah atau tempat umum,” beberya
Terlebih, petugas Dinsos Kota Bogor sulit berkomunikasi dengan pria ini.
“Karena informasi awal ini warga Ciomas, Kabupaten Bogor. Tapi kita harus yakin, karena kita akan memanggil atau kita akan antar ke keluarganya, karena kondisi seperti ini jangan sampai didiamkan,” terang Dody.
Dia menegaskan, uang puluhan juta itu dikembalikan kepada pengemis tersebut setelah dihitung oleh petugas.
Selanjutnya, Dinsos Kota Bogor juga akan berupaya menghubungi yayasan terkait, agar pria ini tidak kembali mengemis di jalan.
“Ini adalah uang hak yang bersangkutan, akan kita kembalikan lagi. Kita juga akan visit dari yayasan atau tim agar tidak kembali ke jalan, khawatir ada kejahatan kepada yang bersangkutan. Kita khawatir terjadi kejahatan kepada yang bersangkutan, kita khawatir juga dirampok,” papar Dody ***