Manuver sejumlah politisi PDIP belakangan ini getol mengkritisi dan membully Jokowi juga akan menguntungkan kubu Anies Baswedan. Kenapa bisa demikian? “Karena serangan yang dilancarkan pendukung Ganjar di medsos dengan menebar narasi negatif akan dibalas oleh pendukung Jokowi dan Prabowo sehingga akan memicu sikap permusuhan dan menyebabkan kedua kubu terpecah belah,” katanya.
Kedua kubu saling jual beli serangan dengan narasi negatif, membuat masyarakat awam tidak bersimpatik lagi dan bisa kemungkinan terjadi mereka malah mengalihkan dukungan suaranya ke pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Pendukung Jokowi Banyak Bergeser ke Prabowo
Menurut Asri Hadi serangan negatif yang dilancarkan sejumlah politisi PDIP dan tim medsosnya dengan opini negatif tentang sosok Presiden Jokowi. Bahkan jika diamati makin menjurus ke hal yang tak baik yakni mencaci maki dan memfitnah Jokowi.
Hal ini membuat para pendukung Presiden Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 silam saat ini cenderung banyak bergeser memberikan dukungan kepada capres Prabowo Subianto.
“Migrasi yang dilakukan besar-besaran oleh para pendukung pemilih Presiden Jokowi itu semakin meninggalkan capres Ganjar Pranowo, ini yang harus dipahami politisi PDIP jika ingin bermain politik dengan cantik jangan membuat gestur atau sikap memusuhi orang,” papar Asri Hadi.
Temuan itu berdasarkan survei Litbang Kompas periode 27 Juli-7 Agustus 2023, yang mencatat kecenderungan pendukung Presiden Jokowi yang mengarah ke Prabowo semakin meningkat. Dari hasil survei tersebut pada periode Januari-Mei 2023, arah dukungan pendukung Presiden Jokowi semakin menguat ke arah Prabowo.
“Pada Januari 2023, suara pendukung Jokowi yang mengarah ke Prabowo sebesar 27,7 persen, naik menjadi 33,9 persen pada Mei dan kini ke angka 36,4 persen,” demikian keterangan survei dikutip di Jakarta, Senin (21/8/2023).
Berdasarkan hasil survei pada Januari 2023, pendukung yang akan kembali memilih Prabowo berada di angka 72,5 persen. Lalu naik ke angka 79,3 persen pada Mei 2023 dan kali ini mencapai angka 85,7 persen.
Sebelumnya, hasil lembaga survei LSI Denny JA periode 30 Mei 2023-12 Juni 2023 juga menunjukkan publik yang percaya terhadap Presiden Jokowi memiliki kecenderungan untuk memilih Prabowo di Pemilu 2024 ketimbang kandidat capres yang lain. Adapun Prabowo unggul di segmen pemilih dengan tingkat elektabilitas mencapai 36,1 persen.
Kemudian disusul Ganjar Pranowo dengan 34,7 persen dan Anies Rasyid Baswedan 20,1 persen. “Publik yang percaya terhadap Presiden (90 persen), pilihan capres tertingginya adalah Prabowo sebesar 36,1 persen. Urutan selanjutnya adalah Ganjar sebesar 34,7 persen, terakhir adalah Anies sebesar 20,1 persen. Di publik yang percaya Presiden, Prabowo menang,: ungkap keterangan resmi LSI Denny JA.