Pengamat Nilai Prabowo Penuhi Kriteria Capres Versi Jokowi: Kuat, Pemberani dan Antikorupsi

Musra Indonesia dilaksanakan sejak Agustus 2022 di 29 provinsi dan Hongkong. Dan dari Musra secara nasional hasilnya: Prabowo Subianto mendapat dukungan 21,68%, Ganjar Pranowo 20,24%, dan Airlangga Hartarto 17,12%.

Prabowo Subianto Foto DW News

Jakarta, EDITOR.ID,- Dihadapan ribuan relawan pendukungnya pada acara Musyawarah Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kriteria pemimpin Indonesia ke depan adalah sosok yang kuat, berani mengambil risiko untuk kepentingan bangsa, antikorupsi, dan bisa merawat demokrasi.

Pengamat politik yang juga peneliti di Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai kriteria yang disampaikan Presiden Jokowi sangat mirip sekali dengan karakter Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, salah satu Capres yang disodorkan kepada Jokowi di acara Musra.

Sinyal kriteria Presiden Jokowi mengarah pada sosok Prabowo Subianto sangat masuk akal. Sebab di berbagai kesempatan kegiatan kenegaraan, Jokowi hampir selalu mengajak Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan.

Kedekatan Jokowi dan Prabowo kembali terlihat dalam kunjungan ke Papua beberapa waktu lalu. Sebelum itu, kebersamaan mereka di Tabalong, Kalimantan Selatan, juga mencuri perhatian publik.

Bahkan dalam momen ulang tahun Partai Perindo, November lalu, secara terang benderang Jokowi mengatakan jatah presiden mendatang milik Prabowo Subianto.

Bawono menilai, pilihan memberikan dukungan kepada Prabowo sebagai sosok yang meneruskan program pembangunan sangat masuk akal bagi Jokowi dan juga partai-partai koalisi.

“Meskipun pernah menjadi rival pada dua pemilihan presiden terdahulu, tapi Prabowo telah membuktikan kinerja dan dedikasi tinggi serta leadership selama menjadi Menteri Pertahanan di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin,” tegas Bawono.

Lebih lanjut Bawono Kumoro mengatakan preferensi politik Jokowi dalam hal bakal calon presiden, bisa jadi berbeda dengan pilihan politik PDI Perjuangan.

Sebagai bagian dari kader, Jokowi mengikuti keputusan PDI Perjuangan yang memutuskan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Namun, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan yang didukung secara solid oleh tujuh partai politik, Jokowi juga memiliki kepentingan sendiri.

“Karena itu bukan tidak mungkin preferensi politik Jokowi, dalam hal bakal calon presiden, tidak sama dengan pilihan politik PDI Perjuangan. Di berbagai kesempatan Jokowi juga terlihat memberikan dukungan politik terhadap figur calon presiden di luar pilihan PDI Perjuangan, yaitu Prabowo Subianto,” kata Bawono.

Menurut hasil survei Indikator sepanjang tahun lalu dan juga di tahun ini Prabowo Subianto selalu masuk dalam tiga besar bakal calon presiden dengan elektabilitas dua digit. Bahkan temuan survei nasional Indikator Politik Indonesia periode April ini, tren elektabilitas Prabowo terus meningkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: