Pendukung Prabowo Khairil Hamzah Berterima Kasih ke Anies dan Ganjar, Lho Kok Bisa? Baca Dulu

Hari ini Khairil Hamzah bersama jajaran Koalisi Jokowi Tegak Lurus turun ke Bali menyapa masyarakat pulau Dewata. Khairil ditemani para petinggi Koalisi Jokowi Tegak Lurus. Diantaranya, Ketua Umum Ketut Suardana Linggih, Sekjen KP Hendrianto, dan Ketua bidang Hukum Fransisca.

Ketua Umum Koalisi Jokowi, Tegak lurus Ketut Suardhana Linggih, Sekjen KPH Hendrianto, Ketua bidang hukum Fransisca, Ketua Dewan Pembina Khairil Hamzah, giat aktif turut serta memenangkan satu putaran Prabowo Gibran Pemilu 14 Februari 2024. Foto Ist

Selain itu Anies tidak menguasai konsep global soal soal geopolitik. Konsep Anies utopis dan banyak mengarang. “Seperti pernyataannya soal ingin membawa Indonesia menjadi pemimpin utama global, padahal visi seperti itu adalah visi partai politik bukan visi capres yang terdaftar di KPU. Visi Besar seperti itu bukan visi 5 tahun jadi presiden,” paparnya.

“Sedangkan Pak Ganjar harus diakui memiliki mentor yang cakap semalam yang memberikan coaching kepada dia, makanya Ganjar menguasai teori, tapi soal praktek Ganjar juga tidak substansial,” kata Khairil menambahkan.

Soal Indeks Pertahanan Turun Karena Pandemi Covid-19, Tidak Ada Negara yang Normal

Menanggapi serangan Ganjar soal index pertahanan Indonesia menurun, Khairil melihat Ganjar hanya terpaku pada data. Dan ini menunjukkan Ganjar tidak memahami perkembangan dunia.

Index Global Peace menurun karena memang dunia mengalami sedang dilanda Pandemi covid selama 2 tahun lebih. “Sehingga mempengaruhi semua sektor dan mengalami refocusing seperti kata pak Prabowo, banyak program yang tidak bisa jalan, karena anggaran negara tersedot dadakan untuk covid yang datang tiba-tiba,” tegas Khairil.

Anies meminta semua data pertahanan dibuka ke publik, disini jelas Anies masih kelas dosen yang sedang mengajar soal demokrasi dan transparansi. Dia gak paham bahwa dalam sebuah negara ada hal hal yang sifatnya secret, top secret, dst yang hanya bisa dibuka di depan komisi komisi DPR terkait. Ini yang dilakukan pak Prabowo.

Serangan terhadap Prabowo soal soal alutsista bekas adalah terlalu imaginer dan halusinasi. Pertama, pembelian semua itu sesuai undang undang, kedua, pembelian harus disepakati menteri keuangan dan DPR komisi terkait, ketiga alutsista bekas akhirnya dicancel khusus pesawat tempur Mirage. Bukan kesalahan pak Prabowo tapi cancel karena gak punya anggaran.

Kondisi dunia yang secara dadakan mengalami covid mengharuskan semua negara melakukan refocusing dan re-menajemen. Sehingga dana dan anggaran untuk program reguler di setiap kementrian tidak dapat berjalan.

“Indonesia beruntung masih tegak berdiri dan keluar dari covid dengan selamat, beberapa negara bahkan collapse dengan covid yang menginveksi 765 juta jiwa dan memakan korban tewas 6,9 juta jiwa di seluruh dunia,” katanya.

“Selama 4 tahun pak Prabowo jadi Menhan dan lebih setengah nya dihabiskan mengurus covid. Jadi wajar program yang lain belum bisa berjalan maksimal,” tambah Khairil.

Debat Capres Ketiga Menggambarkan Kapasitas Prabowo

Debat semalam menjelaskan kapasitas pak Prabowo sebagai pakar pertahanan yang aplikatif, teknis dan detail, meskipun Prabowo tidak pandai merangkai kata kata, dan waktu menjelaskan yang sangat terbatas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: