Prabowo Bicara Kepentingan Nasional dan Lindungi Kekayaan Alam Indonesia
Menurut Khairil, Pak Prabowo memiliki kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang luas soal isu pertahanan dan keamanan, geo politik dll bahkan diakui secara internasional. Dalam beberapa kesempatan para menteri negara asing memuji diplomasi Prabowo.
“Sedangkan Pak Ganjar dan Pak Anies masih dalam batas pengalaman memimpin level daerah, jadi ketika berbicara soal kepentingan nasional yakni isu dan kebijakan pertahanan keamanan, geo politik, hubungan internasional, mereka belum memiliki pengalaman, sehingga tim suksesnya yang membisikkan data ke mereka,” kata Khairil.
“Kalau saya melihat Pak Prabowo lebih clear, beliau berbicara soal isu global dan selalu membela kepentingan Indonesia dalam percaturan internasional, Pak Prabowo dalam menjelaskan lebih teknis dan aplikatif Kalau Pak Anies saya lihat lebih teoritis. Sementara Pak Ganjar hanya bermain data angka yang disiapkan timnya, saya lihat Pak Ganjar membawa kertas contekan data,” kata Khairil.
Ganjar dan Anies Mengeroyok dan Menyerang Prabowo
Yang lebih memprihatinkannya lagi dan rakyat kecewa, ajang adu debat mengenai visi dan program Capres, menurut Khairil justru dimanfaatkan Anies untuk menyerang secara personal ke Pak Prabowo.
“Ini menggambarkan Pak Anies tidak menguasai dengan baik konsep pertahanan keamanan, geopolitik dan hubungan internasional. Akhirnya andalah Pak Anies hanya bangga bisa menyerang Pak Prabowo, padahal datanya salah semua. Saya ambil contoh data anggaran Pertahanan dikatakan Pak Anies Rp700 Triliun, wah ini data salah dan ngawur sekali, padahal di pemberitaan media sudah sering kali diberitakan anggaran pertahanan itu berapa,” kata Khairil.
Kemudian soal Kemenhan yang dihack oleh cyber attack, Khairil mengatakan jawabannya sangat simpel. “Sekelas Israel dan Amerika saja juga kena hack, itu bukan hal baru dan strategis. Anies tidak paham dunia cyber dan hanya fokus menyerang Kemenhan,” tegasnya.
Posisi Prabowo Menhan Yang Bekerja Secara Tim Dibawah Komando Presiden
Lebih lanjut Khairil mengatakan kesalahan fatal Anies dan Ganjar adalah memposisikan Prabowo seperti seorang presiden incumbent. Bukan sebagai seorang menteri pertahanan. Sehingga Ganjar dan Anies selalu suka melempar semua kekurangan pemerintah kepada Prabowo.
“Pak Prabowo adalah menteri pertahanan, bukan presiden yang bisa melakukan apapun yang dia mau dengan segala hak prerogatif presiden. Posisi Pak Prabowo selama ini adalah Menteri Pertahanan yang masih terikat dengan banyak aturan main yang ketat,” katanya.