EDITOR.ID, Serang, Banten,- Jawara dan pendekar seluruh Banten mendukung pilihan Presiden Joko Widodo mengusulkan Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo ke DPR sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun awal Februari 2021.
Alasan para jawara dan pendekar yang tergabung dalam Tapak Karuhun, karena Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mampu menyatukan ratusan perguruan Pencak Silat dan Seni Debus yang berdasarkan latar belakang yang berbeda-beda.
“Saya sangat bangga pada Pak Sigit. Beliau mau berteman dan sangat menghargai masyarakat. Kegiatan apa pun dan sekecil apa pun jika diundang masyarakat pasti beliau hadir,” ungkap Yadi Sugiadi.
Percaya atau tidak, Yadi menyebut sosok polisi kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 itu merupakan tipe pejabat yang tidak membeda-bedakan perlakuan antara masyarakat dan pejabat.
Yadi pun teringat pada salah satu sepak terjang Listyo Sigit dalam mempersatukan para jawara dari berbagai perguruan pencak silat di Provinsi Banten.
Tindakan itu dilakukan saat Sigit sekitar satu tahun setelah menjabat Kapolda Banten (2016-2018). Komjen Listyo Sigit ketika itu mengumpulkan sekitar 3.000 lebih jawara dan pendekar se-Banten di Alun-Alun Barat Kota Serang, 17 November 2017. Mereka menampilkan atraksi debus kolosal yang disebut Tapak Karuhun Banten.
Hebatnya kegiatan ini memecahkan rekor museum rekor Indonesia atau MURI pada 17 November 2017 lalu. Butuh waktu lama untuk menyatukan ratusan perguruan itu melihat latar belakang yang berbeda-beda bisa kembali menjadi satu.
Menurut Yadi Sugiadi, Tapak Karuhun Banten itu merupakan ide Sigit sebagai kapolda. Yadi pun menyebut bahwa pada masa itu Sigit mengatakan ingin melestarikan budaya dan mengangkat sejarah Banten.
“Beliau waktu menjabat Kapolda Banten bertemu banyak ulama dan jawara. Beliau menanyakan mengenai budaya dan ingin merangkul seluruh elemen yang ada,” ujar Yadi.
Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten ini awalnya pesimis Sigit mampu menyatukan ratusan perguruan pencak silat melihat latar belakangnya berbeda. Apalagi setiap perguruan memiliki ego dan merasa paling hebat.
?Tapi dengan tekad beliau ternyata bisa menyingkirkan masing-masing ego tanpa adanya konflik,? ujarnya.
Di mata Yadi, Sigit merupakan sosok pemersatu golongan. Bahkan secara pribadi, Sigit tidak mengenal sekat antara masyarakat dan pejabat. Artinya semua orang di mata dia sama.
?Saya sangat bangga pada Pak Sigit. Beliau sebenarnya lebih dengan rakyat biasa. Kegiatan apapun dan sekecil apapun jika diundang masyarakat pasti beliau hadir. Beliau mau berteman dan sangat menghargai masyarakat,? terangnya.
Cerita yang sama juga diungkapkan TB Arif Hidayat, Ketua DPW TTKKDH Cimande Kabupaten Serang. Sekedar diketahui, TTKKDH Cimande, Terumbu dan Bandrong merupakan tiga perguruan pencak silat terbesar di Banten.
TB Arif bercerita mengenai awal mula terselenggaranya Tapak Karuhun Banten. Saat itu, dia berbicara dengan Sigit mengenai situasi dan kondisi perguruan pencak silat di Banten. Dia meminta Sigit untuk merangkul ulama dan jawara agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat Banten dapat terkendali.
“Hanya butuh waktu tiga bulan menyatukan semua perguruan di Banten dan itu tidak mudah. Tetapi alhamdulillah akhirnya bisa terlaksana dan berhasil dapat rekor MURI,” sebut TB Arif.
Menurut dia, dengan adanya Tapak Karuhun Banten banyak perguruan silat yang dulunya sudah tidak aktif bangkit lagi hingga saat ini.
?Luar biasa sekali beliau. Banyak perguruan kecil yang bangkit kembali usai perhelatan akbar Tapak Karuhun Banten,? tandasnya.
Menurut TB Arif, Komjen Listyo Sigit yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri merupakan sosok pendiam, namun sangat responsif dan komunikatif.
?Beliau itu pendiam tapi pendengar. Setiap masukan dari siapapun diperhatikan dan catat. Dan hebatnya lagi kalau masukan itu bagus atau baik pasti dijalankan,? katanya.
Dia pun mendoakan yang terbaik untuk mantan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri yang akan menjalani fit and proper test sebagai calon kapolri pekan depan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengajukan nama Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal kapolri ke DPR RI.
Surpres tersebut bernomor: R-02/Pres/01/2021 dan diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Ketua DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu (13/1) lalu.
Bila penunjukan Sigit sebagai calon kapolri pilihan Presiden Jokowi disetujui dewan, dia akan menggantikan posisi Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021 nanti.
Rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri akan dilaksanakan di DPR RI mulai Senin (18/1), diawali dengan ujian pembuatan makalah dan dilanjutkan uji kelayakan dan kepatutan esok harinya, Selasa (19/1) di Komisi III DPR. (tim)