EDITOR.ID, Bandung – Tokoh Pemuda Kota Bandung Andri Rusmana dikenal dekat dengan warga masyarakat Kota Bandung. Sosok pemuda ini bahkan rela memberikan nomor handphone pribadinya ke masyarakat Kota Bandung dengan tujuan untuk terus membantu warga Kota Bandung yang mengalami kesulitan dalam hal apapun.
Andri Rusmana, yang menjadi profesional sejati ini, berangkat berorganisasi dan mengabdi ke warga sejak duduk di organisasi Andri sudah melakukan berbagai hal untuk masyarakat di Kota Bandung sejak masih duduk di Bangku Kuliah.
Berangkat dari menjadi Ketua KAMMI di Komisariat UIN Bandung, Andri juga pernah bergabung di organisasi AMS, KNPI Kota Bandung, KNPI Jabar hingga KONI Kota Bandung, PSSI Kota Bandung dan Kormi Kota Bandung.
Pria yang juga owner sebuah media online di Kota Bandung ini, kerap aktif dalam kegiatan social movement yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
“Ya saya konsen di bidang sosial masyarakat, seperti memperbaiki puluhan titik infrastruktur yang rusak di masyarakat, seperti, Rutilahu, jalan lingkungan, penerangan jalan, sarana air bersih,” jelasnya.
Dirinya juga berupaya membantu Pemkot Bandung dalam hal meningkatkan kualitas SDM Kota dengan memfasilitasi puluhan pelatihan bagi kaum perempuan, Milenial, Kaum marjinal.
“Saya lakukan kegiatan seperti pelatihan memasak,sablon, publc speaking, agar mereka bisa mandiri,”paparnya.
Dalam hal memberikan pendidikan terbaik, saya juga berupaya memberikan advokasi puluhan ribu beasiswa bagi masyarakat yang tidak mampu melalui kerjasama dengan pihak kota Bandung sampai pusat.
Permasalahan dasar masyarakat saat ini seperti kesehatan, Andri menjadi garda terdepan membantu warga atau pasien yang terkendala masalah perwatan, status bpjs, dan kedaruratan lainnya.
“Hal ini sudah saya lakukan sejak masih duduk di bangku kuliah, hingga saat ini dengan menggandeng bersama Rumah Sakit daerah sampai Rumah sakit nasional agar hak hak masyarakat dalam bidang kesehatan diperhatikan dan terpenuhi haknya, ” jelas Andri.
Berangkat dari keluarga kecil di Kabupaten Garut, Andri mengaku sejak kecil hidup serba kekurangan sehingga sekolah harus biaya sendiri bahkan nyaris putus sekolah.
“Ini yang menjadikan saya peduli ke masyarakat atau warga di Kota Bandung, berangkat dari pengalaman hidup saya maka saya ikhlas memberikan nomor handphone pribadi saya ke warga masyarakat,” paparnya.
Meski dirinya bergerak secara personal, Andri juga telah mengusulkan ke Pemkot Bandung perihal direalisasikannya anggaran BPJS UHC bagi masyarakat Kota Bandung, serta usulan adanya sekolah negeri guna mengatasi sistem zonasi.