EDITOR.ID, Jakarta,- Di tengah disrupsi teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi di seluruh belahan dunia, Pemerintah Indonesia berupaya melakukan transformasi digital.
Untuk itu, Kementerian Kominfo telah menyiapkan Peta Jalan Transformasi Digital Indonesia 2021-2024 sebagai panduan pelaksanaan transformasi digital di empat pilar yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo, Ismail dalam acara Webinar Indonesian Cable Based Tsunameter (INA-CBT) Tahun 2021 yang berlangsung, Selasa, 12/10/2021.
Menurut Ismail, dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur Digital ada tiga tahapan yang dilakukan oleh Kominfo. Tahapan pertama adalah backbone atau dikenal dengan jaringan tulang punggung.
“Saat ini, jaringan tulang punggung seperti Fiber Optik (FO), baik di darat dan di laut telah dibangun sepanjang 342.000 KM, termasuk di dalamnya Palapa Ring yang dibangun oleh Kementerian Kominfo. Tetapi masih juga ada yang belum selesai untuk menghubungkan titik-titiknya. Tahun 2022 juga kami harapkan untuk bisa diselesaikan dan menyambung jaringan fiber optik ini,” ujar Dirjen SDPPI ini
Untuk tahapan kedua yakni di middle mile yang salah satunya adalah dengan pemanfaatan kapasitas satelit. Indonesia saat ini memanfaatkan 9 satelit untuk kebutuhan telekomunikasi, masing-masing diantaranya merupakan 5 satelit nasional dan 4 satelit asing.
“Kita juga harus menyediakan satelit baru untuk memenuhi kebutuhan kita. Saat ini Kominfo sedang menyiapkan proyek Satelit Multifungsi Satelit Indonesia Raya (Satria-1) yang merupakan bentuk nyata upaya pemerintah untuk menyediakan konektivitas internet yang inklusif dan merata ke seluruh pelosok negeri,” lanjut Ismail.
Khususnya di wilayah terluar, tertinggal dan terdepan (3T), lanjut Ismail, Project Satelit Satria I ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2023 secara komersial menghadirkan internet dengan kapasitas 150 Gigabit per second (GBPS) di 150.000 titik layanan publik.
“Sedangkan tahapan ketiga atau the last mile infrastruktur TIK adalah pembangunan BTS untuk menghasilkan coverage sinyal 4G di seluruh wilayah 3T dan menyediakan akses internet,” tambahnya.
Khusus untuk kabel bawah laut (SKKL) yang menghubungkan antar wilayah Indonesia dan ke dunia internasional, kondisi saat ini panjang SKKL yang sudah terbangun sudah mencapai 115.104 km yang dibangun oleh 13 Penyelenggara SKKL.
Terkait dengan pembahasan teknologi kebencanaan dan telekomunikasi kabel bawah laut, Ismail mengatakan Kominfo siap mendukung dan berkolaborasi dengan instansi terkait.
Namun demikian perlu dikaji bersama terkait bentuk dukungan apa yang bisa diberikan Kominfo dalam mendorong pemanfaatan kabel bawah laut untuk teknologi kebencanaan dan telekomunikasi (SMART system) dengan tetap memperhatikan regulasi telekomunikasi yang berlaku saat ini. *