“Agar rig optimal, selain kami melakukan optimalisasi penggunaan rig agar sesuai dengan jadwal yang ada, kami juga melakukan upaya agar proses mobilisasi maupun demobilisasi rig bisa semakin dioptimalkan”, terang Wahju.
Pekerjaan pemboran sumur pengembangan yang masif tersebut tentu harus dijaga aspek health, safety & environment (HSE).
Terkait hal tersebut, Wahju menyampaikan rasa syukurnya bahwa sejak triwulan kedua 2023 hingga saat ini semua kegiatan bisa berjalan lancar tanpa kendala.
Dampaknya adalah rig yang ada dapat dioptimalkan sehingga penyelesaian pemboran sumur pengembangan sejak April 2023 hingga saat ini jumlahnya bertambah secara signifikan.
“Kami menjaga agar 919 sumur bisa di bor, bahkan kami juga berupaya melakukan lebih agar jumlah sumur pengembangan yang berhasil di bor di akhir tahun 2023 dapat lebih mendekatkan di angka target 991 sumur agar entry level produksi minyak dan gas di awal tahun 2024 pada tingkat yang optimal”, pungkas Wahju. (tim)