EDITOR.ID, Surabaya,- Muncul inovasi-inovasi baru di berbagai belahan dunia yang mulai diadopsi oleh Indonesia. Salah satunya energi baru terbarukan (EBT) yang merupakan sumber energi yang berasal dari alam yang mampu digunakan secara bebas, mampu diperbarui terus menerus serta tak terbatas.
Dalam hal ini, Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Jatim adakan webinar bertema “Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia”, Jumat (25/2)
Dalam webinar tersebut, Executive Director Ketua LEAD International Fabby Tumiwa, menyampaikan bahwa saat ini Indonesia peringkat ketujuh pemakaian emisi gas terbesar di dunia.
“Emisi kita untuk sektor energi sampai dengan tahun 2020 kemarin mencapai kira-kira 620 juta MtCO2e (metrik ton karbon dioksida ekuivalen) dan ini diperkirakan akan terus naik,” ungkapnya pada Jumat (25/2).
Fabby menilai, perlu adanya upaya-upaya mencari alternatif untuk pengendalian pemakaian emisi di masa depan.
?Menurunkan emisi gas itu satu hal, tapi dengan kita berpindah dengan sistem energi terbarukan, itu setidaknya kita sudah melakukan tranformasi sistem energi, yang kalau kita hitung-hitung dampaknya itu jauh lebih baik bagi indonesia,? tuturnya.
Pentingnya Indonesia mengimplementasikan sumber energi terbarukan, menurutnya, karena sumber energi terbarukan di Indonesia yang melimpah. Hal itu didukung oleh kondisi geografis Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa, sehingga banyak memdapatkan energi matahari.
Menurut Fabby, Potensi-potensi tersebut perlu dimanfaatkan dengan baik guna mendukung komitmen transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE). Namun hingga kini, baru sedikit? yang terrealisasi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jatim Anom Surahno, menyampaikan Pemerintah Jawa Timur sudah mengeluarkan Perda no. 6 tahun 2019 tentang rencana umum energi daerah Provinsi Jawa Timur.
Perda itu sendiri sudah di aplikasikan lewat peraturan teknis di Pergub No. 6 Tahun 2020. Sedangkan peraturan sektor EBT ditargetkan rampung pada 2025.
?Ini memang peluang besar ntuk kita bisa genjot di energi terbarukan ini. Potensi di jatim ini luar biasa untuk dimanfaatkan dan dikembangkan,? ucap Anom.
Anom mengatakan, Jatim memiliki potensi besar EBT dengan didominasi 10.335 MW tenaga surya dan angin sebesar? 7907 MW. Namun potensi itu baru dimanfaatkan sebesar 3,28%.
“Untuk mendorong energi tadi, Pemprov Jawa Timur menyiapkan sejumlah proyek pembuatan pembangkit listrik yang ramah lingkungan dengan kapasitas 4190 MW,? terangnya..