Jakarta, EDITOR.ID,- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terancam gagal mengusung Calon Gubernur Jakarta 2024. Dengan raihan 15 kursi, PDIP harus mencari teman koalisi dari partai politik lain sebanyak minimal 7 kursi.
Ancaman PDIP gagal mengajukan calon Gubernur setelah sejumlah Ketua Umum Partai Politik mendatangi Presiden terpilih Prabowo Subianto. Dihadapan Prabowo, sejumlah pimpinan parpol tersebut menegaskan akan menjalin koalisi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Pimpinan partai yang telah sowan ke Prabowo antara lain Surya Paloh Ketua Umum Partai NasDem, Muhaimin Iskandar Ketum PKB, Mardiyono Ketum PPP dan akan menyusul Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Pengamat politik dari Indonesian Public Watch Integrity (IPWI) Asri Hadi mengatakan dengan adanya pernyataan resmi dari para pimpinan partai pemilik kursi di DPRD Jakarta itu, maka semakin terang benderang mereka akan berkoalisi dengan KIM Plus di Pilgub Jakarta.
“Jika PKB, PKS, PPP dan Partai NasDem bergabung ke koalisi KIM Plus, maka kekuatan koalisi ini akan sangat besar, ada 9 parpol pemilik kursi di DPRD Jakarta,” kata Asri Hadi.
Ridwan Kamil yang diusung koalisi KIM Plus, lanjut Asri Hadi telah memborong 9 parpol untuk mendukung dirinya maju sebagai Calon Gubernur Jakarta. Kesembilan parpol tersebut adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Demokrat, PAN, PSI. Ditambah pendatang baru PKB, PKS, Partai NasDem dan PPP.
Dengan konfigurasi politik ini maka tidak ada lagi sisa partai politik yang bisa diajak berkoalisi atau bekerjasama dengan PDIP.
“Semua parpol telah habis diborong KIM Plus untuk mengusung Pak Ridwan Kamil tanpa sisa partai lainnya yang memiliki kursi di DPRD Jakarta,” papar Asri Hadi.
PDIP, lanjut Asri Hadi ditinggal sendirian tanpa bisa mengajak parpol lainnya untuk diajak berkoalisi mengusung jagonya.
Konfigurasi Partai Pendukung Calon Gubernur Jakarta
Berikut ini partai politik peraih kursi DPRD Jakarta yang Berada di Gerbong Koalisi KIM Plus
Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1.012.028 suara (18 kursi) – KIM Plus
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 728.297 suara (14 kursi) – KIM Plus
Partai NasDem: 545.235 suara (11 kursi) – KIM Plus
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 470.682 suara (10 kursi) -KIM Plus
Partai Golongan Karya (Golkar): 517.819 suara (10 kursi) – KIM Plus
Partai Amanat Nasional (PAN): 455.906 suara (10 kursi) – KIM Plus
Partai Demokrat: 444.314 suara (8 kursi) – KIM Plus
Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 465.936 suara (8 kursi) – KIM Plus
Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 153.240 suara suara (1 kursi). -KIM Plus