Survei LSI tersebut juga memilah pilihan kandidat gubernur warga Jateng berdasarkan pilihan partai politik mereka. Hasilnya, dalam simulasi enam nama, pemilih PDIP paling banyak memilih Kaesang (23,3%) untuk menjadi cagub Jateng 2024.
Berebut pengaruh Jokowi
Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah diperkirakan bakal berlangsung sengit dan kembali menjadi ajang pertarungan antara Presiden Joko Widodo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P.
Dua tokoh yang diasosiasikan dekat dengan Jokowi, yakni Kaesang Pangarep dan Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi, yang memiliki elektabilitas tertatas dalam jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia, diprediksi akan berhadapan dengan kandidat yang diusung PDI-P.
Djayadi menyampaikan pemilih yang puas kepada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) cenderung mendukung Kaesang dan Ahmad Luthfi.
Ia mengatakan jika Kaesang tidak berkontestasi di Pilkada Jawa Tengah, maka pemilih yang yang menyatakan puas dengan kinerja presiden itu cenderung lebih mendukung Ahmad Lutfhi.
“Tapi kalau ada Ahmad Lutfhi, ada Kaesang juga, untuk sementara kita bisa mengatakan Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep berebut pengaruh Jokowi di sini,” jelas Djayadi.
“Tentu kita tidak tahu kalau misalnya nanti presidennya secara terbuka menyatakan dia lebih mendukung siapa atau siapa sebetulnya yang akan maju nanti. Apakah betul Ahmad Luthfi dan Kaesang akan maju atau tidak, dan seterusnya,” sambung dia.
Adapun Djayadi menilai peta politik di Pilkada Jawa Tengah masih cair meskipun telah ada nama-nama yang bermunculan. Hal ini disebabkan tak adanya calon petahana atau incumbent.
“Di Jawa Tengah karena tidak incumbent, peta politiknya masih cair. Tetapi walaupun masih cair, ada 3 atau 4 nama yang cenderung bersaing cukup ketat, yaitu Kaesang Pangarep, Ahmad Lutfhi, kemudian Taj Yasin Maimoen dan Bambang Wuryanto,” kata Djayadi.
Djayadi menyebut di antara nama-nama itu belum ada yang dominan unggul.
“Sehingga dengan demikian Pilkada di Jawa Tengah masih sangat terbuka, petanya masih sangat cair,” kata dia.
Ia menyebut sejumlah alasan yang dapat memengaruhi tingkat dukungan adalah tingkat popularitas, dukungan partai-partai di tingkat akar rumput, hingga kepuasan kepada presiden.
Survei dilakukan pada periode 21-26 Juni 2024. Target populasi survei ini adalah WNI di Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/telepon seluler. Wawancara survei ini menggunakan metode telepon.
Survei ini melibatkan 1.200 responden dipilih melalui metode double sampling. Metode ini adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.