Jakarta, EDITOR.ID,- Sejumlah isu panas mewarnai keseriusan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju kembali di kontestasi Pilkada DKI. Bahkan isu tersebut belakangan ini ramai menghiasi media sosial dan media mainstream jelang kontestasi Pilkada Jakarta 2024 dalam sepekan terakhir. Kabar terkini, PDI Perjuangan disebut-sebut sedang mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
Seolah seia sekata, Partai Keadilan Sosial (PKS) pun juga akan mengusung Anies di kontestasi pemilihan calon pemimpin di mantan Ibukota RI ini.
Alasan PDIP dan PKS mendukung Anies Baswedan hampir sama. Karena mantan Capres nomor urut 3 di Pilpres 2024 ini memiliki elektabilitas paling tinggi diantara sejumlah kandidat pesaing. Anies mengantongi elektabilitas 40 persen diatas Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama dan Tri Rismaharini.
Suara dan elektabilitas Anies Baswedan dalam bursa Pilkada di Jakarta masih menjadi magnet kuat bagi partai politik. Dalam sejumlah survei, Anies masih menunjukkan tingkat popularitas yang signifikan, meskipun sedikit turun dari puncaknya beberapa waktu lalu.
PDIP Usung Anies?
Dukungan untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Prasetyo Edi Marsudi di ajang Pilkada Jakarta pada November 2024 mendatang, dimunculkan oleh DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Mereka dinilai sama-sama memiliki pengalaman memimpin lembaga di pemerintahan, Anies di eksekutif sedangkan Prasetyo di legislatif Jakarta.
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya mengatakan, pihaknya akan menyodorkan nama Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kepada DPP PDIP untuk mengikuti ajang Pilkada Jakarta 2024.
Wacana Mengusung Anies Baswedan Sedang Dipertimbangkan PDIP.
Isu Anies Baswedan berpeluang besar akan diusung PDI Perjuangan disampaikan Sekretaris DPP PDI Perjuangan (PDIP) Pantas Nainggolan. Bahkan anggora DPRD DKI Jakarta ini menegaskan adanya wacana duet antara Anies Baswedan dan Prasetyo Edi Marsudi.
“Ya sebagai wacana sih bisa-bisa saja, yang pasti DPP PDIP pasti akan mempertimbangkan semua,” ujar Pantas kepada wartawan.
Pantas menyampaikan, bahwa tidak ada satu partai pun yang memenuhi syarat formal. Maka dari itu, mau tidak mau komunikasi antar parpol pasti terjadi.
Disisi lain, kata Pantas, sosok Anies Baswedan masih sangat potensial. Terlihat dari cerminan pilpres kemarin, tidak bisa seorangpun mengingkari. “Kalau kita lihat cerminan di Pilpres kemarin, tidak bisa seorangpun mengingkari bahwa Pak Anies masih sangat potensial,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pantas mengatakan, pengalaman Anies Baswedan selama 5 tahun kemarin di Jakarta menjadi salah satu pembelajaran yang baik untuk lebih menyempurnakan di waktu yang akan datang.