Meski singkat, Patrick Kluivert kemudian menambahkan bahwa kata tersebut sebagai permulaan dirinya berbahasa Indonesia. Ke depannya, dia berjanji akan mempelajari bahasa tersebut lebih dalam.
“Saya akan melakukan yang terbaik untuk belajar bahasa Indonesia, dan mengimplementasikannya saat saya bekerja nanti,” kata Patrick Kluivert.
“Selalu akan ada awal bagi sesuatu, dan frasa ini (terima kasih) jadi awal bagi saya untuk belajar bahasa Indonesia,” tambah pelatih yang baru 24 jam berada di Indonesia.
Itu bukan kali pertama Patrick Kluivert mencoba berbahasa Indonesia. Saat baru tiba di Jakarta pada Sabtu (11/1), dia diketahui sempat mencoba beberapa kali berbicara dengan bahasa Indonesia.
Kluivert merupakan striker terbaik Belanda yang pernah memperkuat sejumlah klub papan atas Eropa seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, CF Valencia, Newcastle United, PSV dan Lille.
Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 2008 dengan 206 gol dan menjadi top skor keempat sepanjang masa di timnas Belanda, pria kelahirana Amsterdam, Belanda pada 1 Juli 1976 tersebut langsung merintis karier sebagai pelatih. Dia memulai sebagai asisten pelatih di AZ Alkmaar, NEC Nijmegen, Brisbane Roar. Ia kemudian menjadi pelatih Jong Twente dan berhasil meraih gelar juara.
Kluivert juga pernah menjadi asisten pelatih Louis van Gaal di tim nasional Belanda yang meraih peringkat ketiga pada Piala Dunia 2014 di Brasil. Pada tahun 2015, Kluivert ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas Curacao untuk kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan kualifikasi Piala Karibia 2017.
Pengalaman lainnya setelah pensiun termasuk menjabat sebagai direktur olahraga di Paris Saint-Germain dan akademi Barcelona, melatih tim Ajax A1 (U-19) serta menjadi asisten Clarence Seedorf di timnas Kamerun.
Sebelum ke Indonesia, dia menjadi pelatih klub Turki, Adana Demirspor. Selain itu, Kluivert juga pernah menjabat sebagai direktur akademi FC Barcelona.
Sumber : Antara