“Kalau belum punya pengalaman dan anda maju presiden atau wakil presiden, nanti anda nggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba lho. Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju di tahun 2045, mana boleh kita kasih ke orang yang coba-coba,” tegasnya.
Ahok mengaku tidak bermaksud meremehkan Gibran atau anak muda lainnya. Ia yakin anak muda bisa lebih kreatif.
Namun jika bicara soal tata negara, Ahok menilai seorang pemimpin harus mengerti konstitusi dan memiliki track record yang jelas. Menurutnya hal ini membutuhkan waktu dan pembuktian, tidak instan.
“Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita nggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja. Ganjar dan Mahfud yang jelas pengalamannya dan teruji,” ucapnya.