Panglima TNI Akan Ajak Ormas Sipil Bergabung ke Pasukan Perdamaian di Gaza

Panglima TNI memastikan bahwa pasukan untuk operasi perdamaian di Gaza, Palestina, sudah disiapkan. Nantinya pasukan tersebut bakal mengevakuasi seribu pasien yang ada di Gaza ke Indonesia. Panglima mengungkapkan, bahwa Indonesia telah menyiapkan dua rumah sakit untuk menampung seribuan pasien warga Palestina akibat serangan Israel.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat wawancara dengan wartawan Foto Instagram Puspen TNI

Jakarta, EDITOR.ID,- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan akan melibatkan organisasi masyarakat atau ormas sipil untuk diajak bergabung dalam pasukan perdamaian yang bertugas di Gaza, Palestina. Jenderal Agus menyatakan, hal yang berkaitan dengan masalah teknis akan diatur oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)

Menurut Panglima TNI, ormas sipil itu bisa membantu dalam hal pelayanan, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Sebenarnya nanti kan di sana bisa berkembang, tidak hanya pelayanan kesehatan, mungkin butuh pengajar,” kata Agus ditemui di Kantor Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, pada Jumat (14/6/2024) sebagaimana dilansir dari Tempo.co

Lebih lanjut Jenderal Agus mengungkapkan dalam persiapan penugasan pasukan ke Gaza pihaknya akan mengirim Brigade Komposit. Satuan ini terdiri dari sejumlah batalion yang akan menjalankan tugas perdamaian dan rehabilitasi di Palestina. Salah satunya ialah Batalion Zeni.

“Nanti batalion itu akan rekonstruksi, membangun fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, rumah tinggal, tempat ibadah,” ucapnya.

Agus juga menyatakan, bahwa brigade komposit dari pasukan perdamaian ini bakal membawa 30 kendaraan pendukung. Puluhan kendaraan pendukung itu difungsikan guna kepentingan logistik, sanitasi, sebagai ambulans, dan bahan bakar minyak selama bertugas di Gaza, Palestina.

Selain itu, TNI juga membuka kesempatan bagi ormas sipil yang ingin membantu petugas perdamaian di Gaza untuk kepentingan rehabilitasi warga terdampak. Agus menuturkan, tugas rehabilitasi itu membutuhkan personel yang punya kemampuan psikologi untuk penyembuhan trauma.

“Di Palestina sudah ada warga kita, tujuh orang dari MER-C dan PMI. Mungkin juga bisa dari sipil,” ucapnya.

Adapun pasukan perdamaian Indonesia ke Gaza masih menunggu mandat dan resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB. Selain itu, pasukan perdamaian yang dipimpin TNI ini masih menunggu persetujuan tertulis perihal keputusan politik pemerintah Indonesia.

“Pembahasan secara intensif sedang dilakukan Indonesia dengan negara-negara Asean dan PBB,” kata Agus.

Panglima TNI memastikan bahwa pasukan untuk operasi perdamaian di Gaza, Palestina, sudah disiapkan. Nantinya pasukan tersebut bakal mengevakuasi seribu pasien yang ada di Gaza ke Indonesia.

Panglima mengungkapkan, bahwa Indonesia telah menyiapkan dua rumah sakit untuk menampung seribuan pasien warga Palestina akibat serangan Israel. “Di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dan Rumah Sakit Jenderal Soedirman di Jakarta Selatan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: