Teori Ikigai Jepang untuk Hadapi Covid, Mampukah?

Oleh : Alfiza Dinda Amayuri.

Penulis : Mahasiswi Bahasa dan Sastra Inggris Semester 3 Universitas Airlangga(UNAIR) Surabaya.

Alfiza Dinda Amayuri.
Alfiza Dinda Amayuri.

Serangan virus atau Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakan ancaman kesehatan dan ekonomi berbagai negara di belahan dunia. Kuman yang tidak tampak oleh mata ini telah menciptakan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memerlukan tanggapan dari semua orang di seluruh dunia.

Negara-negara berjuang untuk menangani peningkatan kasus yang terkonfirmasi.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Jumat (6/11/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 3.778 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Menjadi hal yang alamiah apabila ketakutan dan kepanikan terus meningkat yang didorong oleh adanya ketidakpastian.

Langkah dasar untuk mencegah kepanikan ini adalah memberdayakan diri kita dengan informasi faktual mengenai infeksi ini, bagaimana infeksi tersebut menyebar dan apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri kita dan orang-orang yang kita kasihi.

Salah satunya dengan menunjukkan kesadaran dimana kita telah menerima semua kesulitan yang muncul dari adanya program Work From Home dan Social Distancing.

Kita juga telah menerapkan penggunaan masker dan protokol kesehatan lainnya ketika berada diluar rumah.

Hal tersebut merupakan sekian cara untuk mengalahkan virus Covid-19 atau akrab kita sebut dengan Corona yang menjadi ancaman paling ganas dimana banyak negara telah terkena dampaknya tidak terkecuali Indonesia.

Namun fokus kita kali ini tertuju pada jutaan orang yang merasa takut akan penyakit mengerikan ini dan pada saat yang sama juga merasa cemas mengenai apa yang akan dilakukan setelah mengalami periode panjang ketidakaktifan yang dipaksakan selama pandemi berlangsung terhadap mata pencaharian mereka, kesejahteraan mental dan fisik serta masa depan anak-anak mereka.

Beberapa ahli sudah memberikan tanggapannya sesuai bidang ilmu dan keyakinannya masing-masing mengenai permasalahan Corona ini.

Akan tetapi, ada juga teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang dapat kita terapkan dalam menjalani hidup pada masa pandemi seperti saat ini.

Sebagai contoh dalam menanggapi hal ini bagi Hector Garcia, seorang Geek (seseorang yang antusias terhadap teknologi atau bidang tertentu) yang tinggal di Jepang. Dia adalah penulis yang bukunya telah dicetak sebanyak 500.000 eksemplar.

Hector Garcia menelurkan teori baru bagaimana manusia bisa melakukan terapi untuk tetap sehat dan panjang usia. Artinya dalam jiwa sehat maka imum fisik kita juga akan terjaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: