EDITOR.ID, Jakarta,- Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri bekerja secara taktis dan senyap untuk membongkar dan menangkap sel jaringan teroris dari kelompok Jemaah Ansyarut Daulah (JAD), baik di Bekasi, Jakarta, Bandung hingga Bali. Sebab, jika tidak segera diungkap maka ancaman teror bom akan membuat penyesalan. Diperkirakan korban akan berjatuhan karena mereka tengah menyiapkan aksi teror.
Dari penangkapan terhadap pimpinan atau Amir JAD Bekasi Abu Zee dan Abu Rara, pelaku penusukan Menko Polhukam Wiranto, Densus 88 Anti Teror mendapatkan banyak petunjuk untuk menelusuri calon terduga teroris yang konon tengah menyiapkan aksi amaliah.
Tragedi teror bisa dicegah setelah sel jaringan mereka diungkap dan ditangkap. Salah satu yang diburu Densus 88 Anti Teror adalah Noval Agus Syahroni. Pria berusia 45 tahun tersebut dikejar Densus 88 hingga ke Lampung.
Dalam pengejaran Densus mendatangi Markas Besar Khilafatul Muslimin di Lampung. Tanpa perlawanan Noval Agus Syahroni yang merupakan anggota jemaah Khilafatul Muslimin menyerahkan diri. Penyerahan diri itu disaksikan Ketua Khilafatul Muslimin Lampung Ustaz Abdul Baraka.
Ketua Khilafatul Muslimin Lampung Abdul Baraka mengakui menyerahkan seorang anggotanya karena diduga teroris dan melarikan diri dari Bekasi, Jawa Barat, ke Lampung.
Pemimpin Markas besar Jemaah Khilafatul Muslimin ini merelakan anak buahnya dibawa Densus 88 Anti Teror jika memang dia terbukti bersalah ikut terlibat dalam jaringan aksi teroris.
“Ya saya serahkan ke petugas yang mendatangi kesini, Noval kesini sebenarnya dalam rangka menjenguk anaknya, dia dituduh terlibat karena media sosialnya ada hubungan komunikasi dengan Abu Rara, tapi apa dia benar terlibat atau tidak saya bilang sama Noval jelaskan sejujur-jujurnya kepada bapak polisi, apakah memang kamu kenal dan tahu jaringan teroris Abu Rara,” ujarnya sebagaimana dikutip dari wawancara dengan Lampung TV.
Abdul Baraka mengakui hal itu, selepas Ashar Minggu 13 Oktober 2019 di Markas Besar Khilafatul Muslimin Masjid Kekhalifahan Islam, Jalan WR Suratman, Bumi Waras Teluk Bandarlampung.
Intel Polda, menurut Abdul datang ke kantor pusat mereka, menanyakan anggotanya bernama Noval Agus Syafroni. Abdul menjelaskan kepada petugas bahwa Noval ke Lampung menjenguk anaknya yang masih sekolah. Ia disebut sebagai Kelompok Abu Zee, Abu Rara, dan berbaiat kepada Abu Bakar Al-Baghdadi, ketua ISIS.