EDITOR.ID, Surabaya,- Perkembangan kehidupan masyarakat yang cepat menjadikan permasalahan lalulintas dan angkutan jalan semakin komplek serta dinamis, khususnya dalam bidang keselamatan berlalulintas.
Menyikapi hal itu, Polri menjawab tantangan tugas tersebut dengan menjadi Polri yang Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi berkeadilan (Presisi).
Dalam pelaksanaanya, Polda Jatim sudah melakukan upaya peningkatan modernisasi sistem teknologi informasi secara berkelanjutan serta mendorong inovasi pelayanan publik berbasis Informasi dan Teknologi (IT).
Seperti yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Jatim, yakni meluncurkan program E-TLE (tilang elektronik, Red) maupun mobil INCAR (Integrated Node Capture Attitude Record).
Kegiatan terbaru Polda Jatim adalah Operasi Keselamatan Semeru 2022 yang melibatkan 3.879 personel. Apel gelar pasukan dilaksanakan di lapangan upacara Mapolda Jatim, Selasa (1/3/2022) yang dipimpin Irwasda Polda Jatim Kombes Pol M. Aris.
Amanah Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta yang dibacakan Kombes Pol M. Aris yakni berdasarkan analisa dan evaluasi (anev), pelaksanaan operasi keselamatan tahun 2020-2021, baik pelanggaran maupun kecelakaan lalin di wilayah hukum Polda Jatim mengalami kenaikan.
?Untuk kecelakaan alami kenaikan 70 persen, sedangkan pelanggaran lalin mencapai 100 persen,? ungkap Kapolda Jatim dalam amanatnya.
Hal ini kata Kapolda Jatim dikarenakan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalulintas selama masa pandemi COVID-19. Mereka sambung Kapolda Jatim, menganggap adanya toleransi dari aparat penegak hukum dalam melakukan upaya represif penindakan pelanggaran lalin pada masa pandemi COVID-19.
?Sehingga mereka lebih fokus kepada protokol kesehatan (prokes) dibandingkan aturan keselamatan lalu lintas di jalan raya,” ujar Jenderal Polisi bintang dua ini.
Pelaksanaan operasi tahun 2022 ini terang Nico, panggilan karibnya dilaksanakan dalam situasi pandemi yang mana saat ini Indonesia telah mengalami gelombang ke-3 penyebaran COVID-19 dengan angka penambahan kasus aktif di Jatim yang cukup tinggi antara 5-6 ribu setiap harinya.
Keselamatan operasi Keselamatan Semeru menurut Nico dilaksanakan selama 14 hari yang terhitung mulai hari ini 1 Maret sampai 14 Maret 2022 dengan mengedepankan kegiatan preentif dan prefentif secara humanis dan persuasif dalam rangka meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat berlalulintas dengan tetap menerapkan prokes.
?Nantinya dalam operasi Keselamatan Semeru tahun 2022 ini akan tetap dilaksanakan tindakan represif terhadap pelanggaran yang menimbulkan fatalitas kecelakaan yaitu terhadap 8 pelanggaran lalulintas prioritas,? tandasnya.
Adapan 8 hal yang dimaksud pelanggaran lalulintas priorities adalah tidak menggunakan helm, melebihi batas kecepatan, mengemudikan kendaraan belum pada waktunya (dibawah umur), tidak memakai sabuk keselamatan, mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk, mengemudikan kendaraan bermain HP, melawan arus dan kendaraan angkutan barang overload yakni kelebihan muatan.
?Untuk Anggota yang terlibat dalam operasi keselamatan, tegakkan aturan dengan sebaik-baiknya dan perlu menjadi contoh berlalulintas bagi masyarakat,? pesan pejabat nomor satu di Polda Jatim ini.