Buleleng, Bali, EDITOR.ID,- Oknum dosen berinisial PPA (33) yang mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Buleleng, Bali, tak bisa lagi mengelak. Aksinya melakukan pelecehan dan percobaan rudapaksa terhadap mahasiswi terekam kamera CCTV. Stikes Buleleng telah memecat oknum dosen yang viral karena melakukan tindakan asusila.
Dosen Stikes berinisial PPA yang melakukan percobaan rudapaksa terhadap mahasiswi menggunakan modus membantu korban menyelesaikan skripsi. Dia mendatangi korban yang mengeluh kesulitan menyelesaikan skripsi, kemudian melakukan pemaksaaan.
Dosen STIKES Buleleng, Bali, yang diduga melecehkan mahasiswinya ditetapkan sebagai tersangka. Pria berinisial PAA (35) tersebut ternyata merupakan dosen pembimbing skripsi mahasiswi itu.
“(Mereka) ada hubungan akademik, mahasiswa dan dosen pembimbing (skripsi) langsung,” kata Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Picha Armedi, Senin (8/5/2023).
Picha menerangkan mulanya mahasiswi itu membuat status terkait masalah skripsi dan keluarga di WhatsApp (WA). PAA lalu menanggapi status tersebut, menanyakan alamat kos-kosan, hingga menawarkan solusi.
Mahasiswi yang tak curiga dengan PAA itu langsung memberikan alamat kos-kosannya. PAA tiba di kos mahasiswi tersebut pukul 23.00 Wita. Bahkan, korban sempat menjemput tersangka di bawah yang kosannya.
“Dadakan, karena pada saat itu korban membuat status di WhatsApp, lalu dikomentari sama pelaku (PAA),” kata Picha. PAA juga sempat berdiskusi ihwal skripsi dengan mahasiswinya itu.
Oknum Dosen Pegangi Tubuh Mahasiswi Saat Konsultasi Skripsi
PAA melihat ada kesempatan untuk melakukan pelecehan seksual pada mahasiswinya tersebut. “Setelah itu karena ada kesempatan (melecehkan), jadinya mungkin di sana ada niat dari dosen tersebut,” tuturnya.
PAA berupaya melecehkan mahasiswinya sekitar pukul 01.15 Wita, Jumat (5/5/2023). Korban melawan dan berupaya melarikan diri, tapi dosen itu berupaya menarik pinggangnya secara paksa. Video dugaan pelecehan seksual tersebut terekam CCTV lalu viral di media sosial (medsos).
Mahasiswi itu menyuruh PAA untuk pulang. Apabila PAA melawan, korban akan berteriak. “Makanya dosennya langsung pulang,” ungkap Picha.
Picha menyebut mahasiswi itu dilecehkan secara fisik. Di mana beberapa bagian tubuhnya sempat dipegang oleh PAA tanpa seizin korban.
“Hasil visumnya belum kami (terima), kami masih melakukan permintaan ke rumah sakit,” kata Picha.
Dosen PAA Diduga Menghapus Pesan WA
PAA diduga menghapus pesan WA di telepon genggam mahasiswinya. Picha menerangkan PAA menghapus pesan WA tersebut saat berada di kos-kosan mahasiswinya tersebut.