Jakarta, EDITOR.ID,- Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dilengserkan dari jabatannya dalam perombakan jajaran direksi dan komisaris perusahaan minyak pelat merah itu. Apa penyebab Nicke dicopot? Apakah ada latar belakang kesalahan atau unsur politis?
Menteri BUMN, Erick Thohir akhirnya memberikan penjelasan terkait perombakan direksi-komisaris PT Pertamina (Persero). Dalam perombakan tersebut, Erick Thohir mencopot Nicke Widyawati dari jabatan Direktur Utama Pertamina dan menunjuk Simon Aloysius Mantiri sebagai penggantinya.
Erick Thohir menegaskan, Nicke Widyawati cukup lama menjabat pucuk pimpinan di Pertamina sepanjang 6 tahun dan ia telah bekerja secara maksimal. Erick Thohir menilai, jarang ada Dirut Pertamina bertahan sampai 6 tahun.
“Bu Nicke saya rasa sudah kerja maksimal. Beliau sampai berapa? 6 tahun saya rasa. Jarang loh Dirut Pertamina selama itu. Jadi saya mengapresiasi kinerjanya,” katanya di DPR Jakarta, Senin (4/11/2024).
Lebih lanjut, Erick mengatakan, Simon Aloysius merupakan pimpinan muda. Dia mendorong adanya terobosan-terobosan lebih luas lagi.
“Tentu sekarang ada Pak Simon yang saya rasa ini pimpinan muda. Jadi mungkin juga kita bisa dorong terobosan-terobosan lebih luas lagi, lebih efektif lagi,” ungkapnya.
Erick menitipkan sejumlah poin kepada Simon meski belum memaparkan secara rinci. Dia yakin, Simon akan bekerja lebih maksimal.
“Dan saya sudah bertemu Pak Simon waktu menjadi Komut. Ada beberapa poin yang saya titipkan. Dan insyaallah saya yakin beliau bisa bekerja lebih maksimal. Apalagi dengan terobosan-terobosan yang sudah didiskusikan langsung,” ungkapnya.
Bahlil Buka Suara soal Dirut Pertamina Diganti
Selain itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga merespon pergantian Nicke. Bahlil mengatakan Pertamina merupakan BUMN yang sudah sangat mapan, pergantian kepemimpinan itu cuma hal biasa. Pasti Presiden Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir sudah ada alasan tersendiri untuk melakukan rotasi kepemimpinan.
“Gini Pertamina itu kan BUMN yang sangat mapan, sistemnya sudah sangat jalan, pergantian kepemimpinan kan sudah biasa, dan lagi tergantung pak pimpinan, tergantung Pak Menteri BUMN dan Pak Presiden,” ungkap Bahlil di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024).
“Biasanya itu kan ada di Menteri BUMN, pasti Menteri BUMN mempunyai penilaian-penilaian khusus untuk melakukan rotasi kepada siapa aja yang diganti termasuk Pertamina,” sebutnya.
Pihaknya akan segera mengundang pimpinan baru Pertamina ke Kementerian ESDM untuk melakukan koordinasi awal.