EDITOR.ID, Jakarta,- Dunia politik sedang gempar! Politisi Fahri Hamzah tiba-tiba merapat dan merangkul Gibran Rakabuming Raka. Padahal mantan Wakil Ketua DPR itu selama ini bersama Fadli Zon koleganya, dikenal kerap nyinyirin sang ayah Gibran yang tak lain Presiden Joko Widodo.
Namun demi kepentingan politik, strategi merangkul adalah pola politik yang paling elegan. Dan saat ini sedang dimainkan Fahri. Menariknya lagi, selain masalah politik, pertemuan itu juga menguak fakta bahwa adik Gibran, Kaesang Pangarep ternyata mengidolakan Fahri.
Usai pembicaraan serius dengan Fahri Hamzah, Gibran tiba-tiba memanggil adiknya Kaesang. Putra bungsu Jokowi inipun muncul. Ia lantas menyapa Fahri dan Kaesang mengaku bahwa selama ini dirinya mengidolakan Fahri.
Lantas apa yang membuat Kaesang ngefans dengan mantan Politisi PKS itu? “Saya suka aja cara bicaranya beliau (Fahri Hamzah),” kata Kaesang.
Dia tidak mempermasalahkan Fahri yang seringkali mengkritik ayahnya, Presiden Joko Widodo.
“Kritis itu kan memang dibutuhkan. Jadi ya wajarlah. Saya lihat Pak Fahri bagus selama ini (memberikan kritik),” ungkap Kaesang.
Bahkan mengaku tidak pernah jengkel dengan kritikan-kritikan pedas Fahri Hamzah. “Enggak pernah sama sekali. Kalau saya jengkel tidak mungkin di sini,” kata dia.
Dalam pertemuan tersebut, Fahri menampik jika ingin mengajak Gibran bergabung ke Partai Gelora.
“Enggak, cuma perkenal aja kepada beliau. Beliau kan masih muda. Masih banyak pilihan. Jalannya ke depan juga juga masih banyak. Tadi saya bilang sama beliau ‘nikmati aja dulu karena menjadi politisi itu memang berproses’,” terang Fahri.
Namun dia mengakui jika menitipkan partainya yang kini tengah berkembang di Solo.
“Iya dong. Karena beliau penguasa wilayah jadi kita titip partai karena kita ingin partisipasi di sini,” tutur dia.
Fahri menyampaikan kini partainya tengah berkonsolidasi untuk mengikuti Pemilu 2024.
Ditanya soal dukungan Partai Gelora untuk Gibran pada 2024 nanti, Fahri mengaku masih akan melihat perkembangan.
“Nanti kita lihat saja beliau. Beliaukan punya rencana sendirikan dan tidak bisa dipengaruhi orang. Banyak orang menganggap seolah-olah Mas Gibran dipengaruhi Pak Jokowi. Padahal saya lihat Pak Jokowi dipengaruhi Mas Gibran,” kelakar Fahri.
Mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun sempat mengenalkan konsep-konsep yang diusung Partai Gelora yang siap berkolaborasi membangun Solo.
“Kita di Partai Gelora menawarkan konsep-konsep yang bisa kita gunakan bersama-sama. Dalam tagline kami berkolaborasi tentunya dengan beliau,” kata Fahri.
Fahri juga menitipkan pesan rekonsiliasi dari Solo. “Saya menitipkan pesan dan berharap dari Solo ini pesan rekonsiliatif karena dinamika bangsa kita juga memerlukan contoh-contoh sesungguhnya rakyat sebenarnya bersatu,” ungkapnya.
Sementara itu Gibran menyebut pertemuan hampir satu jam bersama Fahri hanya sebatas silaturahmi. Tidak ada pembicaraan serius tentang politik.
“Cuma ngopi-ngopi aja. Tidak ada pembicaraan politik. Tidak ada pembicaraan serius. Namanya orang menjalin silaturahmi,” ungkap Gibran. (tim)