EDITOR.ID, Jakarta, – Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara mengenai koalisi keummatan yang diusulkan oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab. Ia menilai, penggunaan kata ‘keummatan’ dapat memecah belah Indonesia.
“Ini yang saya jelaskan gunakan pilihan kata yang kurang santun, pilihan kata yang pecah belah rakyat, pecah belah umat. Itu nggak benar, terlalu banyak jutaan rakyat Indonesia, umat Islam yang jatuhkan pilihan memilih Jokowi,” kata Ngabalin di Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2018).
Lebih lanjut ia pun mempertanyakan umat mana yang diwakili oleh koalisi tersebut. Tak hanya itu, Ngabalin juga mengajak para lawan politik Joko Widodo (Jokowi) untuk berpolitik secara santun dan berakhlak mulia.
“Umat mana yang dimaksudnya? Mari berpolitik dengan santun, dengan cara yang mengedepankan akhlaqul karimah,” tutur Ketua Umum Persatuan Mubaligh se Indonesia ini.
Seperti diketahui, Rizieq menyarankan agar Gerindra-PKS-PAN-PBB membetuk koalisi yang dinamakan koalisi keummatan. Keempat partai tersebut pun telah menyambut baik arahan tersebut. (dtc)