Jakarta, EDITOR.ID,- Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil yang seharusnya tunduk dan patuh pada pemimpin negara, kini justru mbalelo dan melawan. Mereka bersatu menggelar aksi unjuk rasa menentang dan menuding Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Ristek Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai menteri dzolim.
Para PNS menuduh pak Menteri menggunakan kekuasaannya sebagai pejabat mengatur para PNS yang digaji dengan uang negara dengan tuduhan untuk kepentingan keluarga dan pribadi pak Menteri.
Apa penyebab para ASN dan PNS itu tiba-tiba mendemo pimpinannya Pak Menteri Satryo. Ehhh rupanya karena pak Menteri sedang menggelar rotasi dan mutasi jabatan. Para ASN yang merasa jabatannya terancam tak terima maka mereka pun menggelar unjuk rasa.
Puncak aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan ASN Kemendikti Saintek ini dilakukan buntut dari pemecatan tidak adil yang dialami oleh Prahum Ahli Muda dan Pj. rumah Tangga Setditjen Diktiristek, Neni Herlina.
Neni diketahui sudah 24 tahun bekerja di instansi tersebut. Kemudian, pada Jumat (17/1/2025) sore kemarin dirinya mengaku tiba-tiba diusir keluar ruangan oleh pimpinan tertinggi di Kemendikti Saintek.
“Tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan di hadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen… Saya keluar dan shalat,” ujarnya dalam keterangan tersebut, dikutip Senin (20/1/2025).
Sementara itu, Neni menyebut penyebab pengusiran dirinya itu bermula dari sebuah meja tamu di ruang tertinggi lantai 18, yang juga sebenarnya sudah tersedia sejak pimpinan sebelumnya ada, dirasa perlu diganti. Penggantian ini, lanjutnya, kemungkinan karena dianggap “tidak menghormati” pimpinan yang baru tersebut.
“Lalu semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan, bermuara kepada saya, sampai saya harus keluar dari institusi ini,“ kata dia.
Neni mengaku juga mengaku kerap mendapat perlakuan kasar dari Satryo saat pemasangan jaringan wifi di rumah dinas. Namun, Satryo ingin agar jaringan wifi bisa dilakukan dengan cepat.
Atas izin atasannya bernama Angga, Neni pun memerintahkan vendor pemasang internet bisa mengerjakan instalasi jaringan wifi dengan cepat.
“Pak Menteri maunya segera. Kita meminta mereka untuk menyegerakan. Jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah. Marah, dia langsung dia nelfon ketua tim saya, kebetulan Mas Angga (ketua tim rumah tangga) waktu itu lagi sakit. Jadi gak angkat telpon, itu udah malam-malam gitu,” tutur Neni.
“Terus akhirnya gak diangkat. Gak diangkat kan namanya orang sakit mungkin berobat. Mungkin ketiduran gitu ya. Tapi akhirnya di WA ‘saya pecat kamu,’ kayak gitu,” sebutnya.